Puluhan Warga Meninggal Usai Vaksinasi Covid-19, Norwegia Ubah Kriteria Penerima Vaksin

- 16 Januari 2021, 10:42 WIB
Ilustrasi vaksinator tengah menyuntikan vaksin terhadap pasien.
Ilustrasi vaksinator tengah menyuntikan vaksin terhadap pasien. /PIXABAY/

PR BEKASI - Norwegia mulai menggelar vaksinasi Covid-19 secara bertahap untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.

Namun, warga Norwegia dikejutkan dengan meninggalnya sekira 23 orang, setelah menjalani vaksinasi Covid-19 Pfizer/BioNTech.

Selanjutnya, Norwegia mengubah pedoman vaksinasi untuk kriteria kelompok penerima vaksin Covid-19.

Baca Juga: Cara Cek Nama Penerima BST Rp300.000 Pakai KIS di Dtks.kemensos.go.id

Otoritas Norwegia telah mengkonfirmasi kepada The Epoch Times bahwa dari 23 orang yang telah meninggal, 13 kematian kemungkinan bisa disebabkan, secara langsung, oleh efek samping vaksin Covid-19.

Sementara itu, Badan Obat-obatan Norwegia melaporkan pada Kamis, 14 Januati 2021 lalu bahwa 13 orang yang mendapat dosis vaksin meninggal tak lama setelah menderita efek samping.

Diketahui bahwa jumlah tersebut hanya 0.04 persen dari lebih dari 30.000 orang yang telah diberikan suntikan di seluruh Norwegia dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Soroti Raffi Ahmad yang Dipolisikan, Rocky Gerung: Jika Tidak, UU Hanya Berlaku di Petamburan

Dikabarkan, semua kematian terjadi di antara pasien di panti jompo, dan semuanya berusia di atas 80 tahun.

"Efek samping apapun dari vaksin akan sebanding dengan penurunan risiko menjadi sakit parah dengan Covid-19 untuk orang tua dan lemah," kata Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Euro News pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Bagi pasien yang kondisinya saat lemah dan sakit parah juga harus menjadi pertimbangan sebelum melakukan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Tanggapi Kasus Raffi Ahmad, Hendri Satrio: Influencer Terbaik Saat Pandemi adalah Dokter atau Nakes

"Untuk pasien yang sangat lemah dan pasien yang sakit parah, direkomendasikan keseimbangan yang cermat antara keuntungan versus kerugian vaksinasi," kata Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia, dikutip dari ABC.

Badan Obat-obatan Norwegia mengatakan bahwa sekira 21 perempuan dan delapan pria mengalami efek samping. Badan tersebut mencatat demam dan mual sebagai efek samping.

"Mungkin telah menyebabkan kematian beberapa pasien yang lemah," katanya dalam sebuah laporan.

Baca Juga: Bantuan TNI untuk Gempa Mamuju dalam Perjalanan, Dandim: Korban Gempa di Pengungsian Harap Bersabar

Regulator sekarang menyerahkan kepada setiap dokter untuk mempertimbangkan siapa yang harus divaksinasi.

Reaksi negatif terhadap vaksin Pfizer telah mendorong juru bicara Badan Obat-obatan Norwegia, Steinar Madsen, untuk mengumumkan perubahan pedoman resmi tentang siapa yang harus menerima suntikan.

"Orang yang kesehatannya lemah mungkin sebaiknya tidak divaksinasi," kata Madsen.

Baca Juga: Akui Salah Urus Subsidi Bansos, PM Belanda Mark Rutte dan Seluruh Kabinetnya Mengundurkan Diri

Memurutnya, sangat jelas bahwa vaksin ini memiliki risiko yang sangat kecil, dengan pengecualian kecil untuk pasien yang paling lemah.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x