Pakar Medis China Minta Vaksin Pfizer Ditangguhkan Usai Puluhan Warga di Norwegia Tewas

- 16 Januari 2021, 14:02 WIB
Ilustrasi Vaksin Pfizer inc.
Ilustrasi Vaksin Pfizer inc. /Antara

Sementara itu, lanjut Yang, zat beracun dapat berkembang selama proses vaksinasi mRNA, dan dengan demikian, keamanan vaksin tidak dapat sepenuhnya dijamin.

Hingga Kamis, Norwegia telah melaporkan 23 kematian sehubungan dengan vaksinasi Covid-19.

"Sejauh ini, 13 di antaranya telah ditinjau. Efek samping yang umum mungkin telah menyebabkan penyakit parah pada orang tua yang lemah," kata Badan Obat-obatan Norwegia di situs webnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Global Times pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Berdasarkan laporan dari media Norwegia NRK, semua kematian terjadi pada pasien lanjut usia yang lemah di panti jompo, yang berusia di atas 80 tahun dan beberapa di antaranya berusia di atas 90 tahun.

Baca Juga: Masih Ada Laporan Warga yang Hilang, Basarnas Perpanjang Waktu Pencarian Korban Longsor di Sumedang

Sementara itu dalam kasus terpisah, seorang dokter di Florida, AS, dikabarkan meninggal dunia karena kelainan darah yang dinilai parah pada 16 hari setelah menerima suntikan vaksin Pfizer.

Namun, hingga saat ini pihak Pfizer belum buka suara terkait peristiwa meninggalnya puluhan orang di Norwegia dan belasan orang di Florida akibat dugaan efek samping dari vaksin Covid-19 Pfizer.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa sejumlah negara justru mengkritik vaksin Covid-19 produksi perusahaan farmasi asal China, Sinovac lantaran kurang efektif memerangi Covid-19.

Namun, saat ini kondisinya menjadi terbalik. China meminta agar vaksin Pfzier ditangguhkan lantaran kabar kematian yang diduga setelah menjalankan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik Bagi Pemilik Kartu Tani, PT Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Subsidi ke Kios Resmi

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x