Biksu Thailand Tuai Kecaman di Media Sosial Setelah Dukung Aborsi

- 31 Januari 2021, 09:22 WIB
Tangkapan Layar Biksu Thailand Shine Waradhammo.
Tangkapan Layar Biksu Thailand Shine Waradhammo. /Asia One/YouTube.com/ EFE in English

PR BEKASI - Seorang biksu Buddha yang telah dikenal karena mendukung  hak-hak LGBT di Thailand, kini telah memicu kemarahan kaum konservatif di negeri Gajah Putih itu.

Hal itu disebabkan karena ia menyerukan Thailand untuk meng-dekriminalisasi aborsi (pelaku aborsi tidak lagi dijatuhi tindak pidana).

Phra Shine Waradhammo termasuk di antara sekitar 20 aktivis pro-pilihan yang melakukan protes di depan parlemen Thailand minggu ini, menyerukan agar semua hukuman dicabut bagi wanita yang memilih untuk mengakhiri kehamilan.

"Orang-orang memanggil saya 'sampah' dan 'hantu lapar berjubah kunyit' di Facebook," kata biksu berusia 52 tahun sebagimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One, Minggu 31 Januari 2021.

Baca Juga: Menderita Tumor Otak, Gadis 6 Tahun Ini Divonis Usianya Hanya Sampai 12 Bulan

Nada kemarahan yang ditunjukkan pada Biksu itu berada di kolom komentar fotonya yang sedang memegang plakat "berhenti mengutuk aborsi" di demonstrasi.

“Bahkan ketika saya berbicara tentang masalah LGBT+ satu dekade lalu, saya tidak menerima banyak kritik, mungkin karena orang melihat (aborsi) sebagai pembunuhan,” katanya kepada Thomson Reuters Foundation.

Aborsi ditentang oleh mayoritas Buddha Theravada yang konservatif di Thailand, yang percaya bahwa aborsi secara langsung bertentangan dengan ajaran Buddha dan bahwa wanita yang menjalani pemutusan hubungan tersebut kelak akan dihantui.

Tetapi pada hari Senin, 25 Januari 2021, anggota parlemen Thailand memberikan suara yang mendukung aborsi jika usia kehamilan masih berada di usia 12 minggu kehamilan.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x