Demi mencegah Covid-19, mal-mal besar di Prancis juga harus tutup.
Jumlah aparat kepolisian dikerahkan lebih banyak pada saat jam malam yang diberlakukan mulai pukul 6 sore.
Pada siang hari, masyarakat Prancis bisa melakukan aktivitas karena Presiden Emmanuel Macron menolak melakukan total lockdown.
Dia berkeras ingin melihat apakah kebijakan ini cukup untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Tanggapi Adanya LPG Subsidi Malah Dinikmati Masyarakat Mampu, Wapres: Ironis
Kebijakan Macron itu bertolak belakang dengan saran ahli medis senior yang merekomendasikan lockdown karena di Prancis ada 10 persen kasus varian baru Covid-19.
Virus yang pertama kali terdeteksi di Inggris ini diyakini lebih mudah menular.
“Saya punya keyakinan pada Anda semua. Jam-jam yang kita lalui ini sangat kritis. Mari kita lakukan yang bisa kita lakukan untuk memperlambat pandemi ini bersama-sama,” kata Emmanuel Macron, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 1 Februari 2021.
Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran mengatakan bahwa tim penasehat pemerintah menilai varian baru Covid-19 di Prancis terlihat menyebar lebih lambat dari yang diperkirakan.
Baca Juga: Film Bajakan Marak Beredar di Telegram, Joko Anwar: Kami Harus Mengadu Ke Mana?