Terjebak di Situasi Darurat Myanmar, Jepang Belum Rencana Pulangkan Ribuan Warganya

- 1 Februari 2021, 20:56 WIB
Ilustrasi Burma candi di Myanmar.
Ilustrasi Burma candi di Myanmar. /Pixabay

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Narasi Kominfo Kerja Sama dengan Kemenkop UKM Beri BLT Rp6.8 Juta 

"Saat ini tidak ada laporan tentang bentrokan apa pun, tetapi kami akan memperbaharui informasi dan mengambil tindakan yang diperlukan," katanya dalam konferensi pers, sebagaimana dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 1 Februari 2021.

Jepang mengungkapkan bahwa memilih penyelesaian masalah secara damai merupakan hal yang sangat penting bagi pihak tersebut.

"Jepang percaya penting bagi para pihak untuk menyelesaikan masalah secara damai melalui dialog sesuai dengan proses demokrasi," kata Kato.

Jepang dan Myanmar telah lama memiliki hubungan yang erat, dengan Tokyo sebagai donor bantuan utama selama bertahun-tahun dan sejumlah perusahaan yang terlibat dalam kegiatan bisnis di sana.

Baca Juga: Abdul Kadir Terjerat Kasus Narkoba, Polda Metro Jaya: Rehabilitasi Diajukan Tetapi Kasus Tetap Berjalan 

Kedutaan Besar Jepang di Myanmar, dalam sebuah pesan yang diunggah di situs Kementerian Luar Negeri, mengatakan meskipun situasi di negara tersebut pada saat ini tampaknya tidak akan melibatkan warga sipil, kedubes mengimbau warganya untuk berhati-hati.

"Kami mendorong orang untuk tetap di dalam dan menahan diri dari keluar kecuali benar-benar penting," kata dalam imbauan tersebut.

Militer Myanmar mengatakan bahwa telah melakukan penahanan sebagai tanggapan atas tuduhan "kecurangan pemilu".

Selain itu, menyerahkan kekuasaan kepada panglima militer Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun, menurut sebuah pernyataan di stasiun televisi milik militer.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah