Nama murid tersebut ditulis secara detail, berikut kelas dan pelanggaran yang telah mereka lakukan.
Pelanggaran yang umum dilakukan murid-murid di antaranya yakni tidur di dalam kelas, mengobrol, terlambat ke sekolah, main-main dengan ponsel, dan makan di dalam kelas.
Selanjutnya, menyisir rambut, duduk sembarangan, tidak mencatat, ke toilet selama ujian berlangsung, menguap, dan ponsel tidak di-study-mode.
Dikabarkan bahwa unggahan Yue tersebut sudah dihapus dan akun WeChat sekolah sudah ditutup.
Kepala sekolah SMA Hebi, Feng Xiliang, dan seorang guru psikologi sudah berkomunikasi dengan murid-murid yang namanya ada daftar tersebut untuk mengurangi dampak mental, yang mereka alami.
Pihak sekolah telah meminta para guru untuk belajar dari kejadian ini, meningkatkan manajemen aturan dan mencegah insiden semacam ini terulang lagi.
Feng mengatakan kepada Beijing News niat Yue mengunggah dafar murid yang melanggar aturan agar murid yang lebih senior bisa lebih fokus pada pelajaran, hanya saja pendekatannya kurang tepat.
Yue pun sudah mengakui kesalahannya bahwa mengunggah nama-nama murid yang melanggar aturan secara online tidak dapat dibenarkan.
Baca Juga: Anies Baswedan Tak Setuju dengan Lockdown Akhir Pekan, dr. Tirta: Covid-19 Tidak Kenal Waktu