PR BEKASI - Pemerintah Thailand menggegerkan publik terkait kebijakan barunya saat ini.
Melalui Kementerian Kesehatan Masyarakat, Thailand meluncurkan program budidaya ganja di Provinsi Isaan Buri Ram.
Diketahui bahwa ganja merupakan tanaman yang dilarang di sejumlah negara.
Namun lain halnya dengan pemerintah Thailand, mereka menggunakan ganja untuk pengobatan.
Baca Juga: Cek Fakta: Ustaz Maaher Dikabarkan Meninggal di Rutan dalam Keadaan Setengah Disiksa, Ini Faktanya
"Pemerintah Thailand memberikan enam tanaman ganja kepada setiap anggota Perusahaan Komunitas Non Malai lokal sebagai proyek percontohan budidaya ganja komersial," kata Kitti Losuwannarak, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Thaiger, pada Kamis, 11 Februari 2021
Kitti Losuwannarak adalah Direktur Kelompok Penelitian Ganja Kementerian di Thailand.
Dikabarkan bahwa bunga dan kuncup ganja akan pemerintah kirim ke Rumah Sakit Khu Muang di provinsi tersebut.
Baca Juga: Kecam Kudeta Junta, Joe Biden Sebut AS Akan Sanksi Jenderal dan Bekukan Akses Keuangan Myanmar
Sementara itu, bagian lain dari tanaman ganja ini akan diproses sebagai produk kesehatan.
Baru-baru ini Thailand menghapus bagian tanaman ganja dengan komponen psikoaktif tetrahydrocannabinol, alias THC, dari daftar narkotika tingkat rendah.
Adapun bagian tanaman dengan tingkat THC tinggi, seperti tunas, masih diklasifikasikan sebagai obat Kategori 5 di bawah Undang-Undang (UU) Narkotika Thailand.
Baca Juga: Catat! Menaker Ida Fauziyah Sampaikan Pesan Penting Bagi CPNS Kemnaker
Sejak deklasifikasi daun dan batang ganja dengan kadar THC rendah, sebuah kafe ganja dibuka di Prachin Buri, timur Bangkok, menyajikan hidangan dengan daun ganja.
Sebuah toko makanan penutup di Bangkok juga mengumumkan akan menambahkan daun ganja ke pancake kelapa dan pandan mereka.
Pada Agustus 2020 lalu, pemerintah Thailand menyetujui amademen regulasi terkait narkotika.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Semakin Melonjak, Pemerintah Bahrain Tutup Masjid-masjid Selama Dua Pekan
Salah satu tujuannya yakni untuk memberi ruang lega terhadap perusahaan swasta yang membudidayakan tanaman ganja untuk produksi obat-obatan atau kepentingan medis lainnya.
Amandemen ini juga memberikan kelonggaran pada pasien dan memperbolehkan mereka memproduksi.
Tak hanya itu, kelonggaran itu ditujukan untuk mengekspor, mengimpor, ataupun menjual daun ganja untuk kepentingan medis.
Sehingga, masyarakat Thailand pun memercayai manfaat dari daun ganja tersebut.***