"Dia akan menghabiskan sisa masa hukumannya di penjara," kata Tayor.
Baca Juga: Soroti Program Bansos Pemerintah Indonesia, Peneliti Sebut Efektivitas Tergantung Akurasi Data
Tingkah laku pria itu senada dengan hasil survei yang diterbitkan di Inggris pada Oktober 2020 lalu.
Dalam survei yang digelar oleha King's College London itu, ada sekira 53 persen warga Inggris mengaku kesal dengan tingkah laku orang-orang di sekitarnya selama pandemi Covid-19.
Dilaporkan kurang lebih 25 persen di antaranya berkaitan dengan tindakan terkait lockdown Covid-19.
Baca Juga: Tersebar Rencana KAMI Minta Jokowi Mundur, Ferdinand Hutahaean: Mereka Pikir Mereka Siapa?
Tak hanya itu, bahkan beberapa responden pun mengaku tak lagi berbicara ataupun berhubungan dengan teman mereka.
Karena, diketahui bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai Covid-19.
Sementara itu, hingga kini pria tersebut sudah menjalankan kehidupannya di tahanan.***