Tak Sesuai Hukum Agama dan Negara, Ghana Tutup Kantor Kelompok LGBT

- 25 Februari 2021, 08:27 WIB
Kelompok LGBT Ghana. /Twitter.com/@LGBTRightsGhana
Kelompok LGBT Ghana. /Twitter.com/@LGBTRightsGhana /

Selain itu, anggota komunitas LGBT di Ghana juga mendapatkan diskriminasi yang meluas dari masyarakat.

Baca Juga: Sebut Rakyat Maumere 'Luar Biasa' Saat Sambut Jokowi, Benny Harman: Teringat Saya dengan Habib Rizieq

Sebelumnya, diplomat asing di negara itu mendapat kecaman setelah beberapa menghadiri pembukaan pusat itu pada 31 Januari 2021 lalu.

Diketahui, delegasi Uni Eropa tersebut membuat cuitan di akun Twitternya pada saat perwakilan tersebut berpartisipasi dalam pembukaan ruang komunitas baru bagi komunita LGBT.

Direktur kelompok LGBT Ghana, Alex Donkor mengatakan pasukan keamanan Ghana telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dengan menutup pusat LGBT tersebut.

Baca Juga: Soal Surat Edaran Kapolri, Said Didu: Ini Menunjukkan Bahwa UU ITE Bebas Ditafsirkan oleh Penegak Hukum

"Ghana adalah negara bebas dan kami berharap presiden dan badan keamanan lebih melindungi kami daripada mengancam kami," kata Alex Donkor.

Sampai artikel ini dibuat, belum ada pernyataan langsung dari pihak kepolisian Ghanan terkait kantor kelompok LGBT tersebut.

Tetapi, Asenso Gyambi sebagai pemilik kantor yang disewa oleh LGBT tersebut mengatakan dia telah melaporkan kelompok itu ke badan keamanan.

Asenso Gyambi mengatakan bahwa dia tidak mengetahui rumahnya disewa oleh kelompok LGBT Ghana.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x