Selain itu, anggota komunitas LGBT di Ghana juga mendapatkan diskriminasi yang meluas dari masyarakat.
Sebelumnya, diplomat asing di negara itu mendapat kecaman setelah beberapa menghadiri pembukaan pusat itu pada 31 Januari 2021 lalu.
Diketahui, delegasi Uni Eropa tersebut membuat cuitan di akun Twitternya pada saat perwakilan tersebut berpartisipasi dalam pembukaan ruang komunitas baru bagi komunita LGBT.
Direktur kelompok LGBT Ghana, Alex Donkor mengatakan pasukan keamanan Ghana telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dengan menutup pusat LGBT tersebut.
"Ghana adalah negara bebas dan kami berharap presiden dan badan keamanan lebih melindungi kami daripada mengancam kami," kata Alex Donkor.
Sampai artikel ini dibuat, belum ada pernyataan langsung dari pihak kepolisian Ghanan terkait kantor kelompok LGBT tersebut.
Tetapi, Asenso Gyambi sebagai pemilik kantor yang disewa oleh LGBT tersebut mengatakan dia telah melaporkan kelompok itu ke badan keamanan.
Asenso Gyambi mengatakan bahwa dia tidak mengetahui rumahnya disewa oleh kelompok LGBT Ghana.