Pembelot Korea Utara Nekat Berenang ke Korea Selatan Selama 6 Jam

- 25 Februari 2021, 10:48 WIB
 Suasana perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan. /REUTERS
Suasana perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan. /REUTERS /

PR BEKASI – Seorang pembelot Korea Utara berusia 20 tahun nekat menyebrang ke Korea Selatan dengan berenang menggunakan pakaian selam dan sirip kata salah seorang pejabat Seoul.

Pasukan perbatasan Korea Selatan tidak melihat tindakan berani pria itu meskipun dia muncul beberapa kali di CCTV setelah dia mendarat dan memicu alarm.

Bahkan setelah kehadirannya diketahui di kota Goseong, pria baru ditangkap sat dirinya ketiduran setelah tiga jam dirinya memasuki Korea Selatan.

Baca Juga: Ingin Pernikahannya dengan Aurel Hermansyah Digelar GBK, Atta Halilintar: Manusia Cuma Bisa Berusaha

Baca Juga: 10 Manfaat Yoghurt bagi Kesehatan, Perkuat Kekebalan Tubuh hingga Cegah Infeksi Organ Intim

Baca Juga: Lakukan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca, BNPB Tebar 9.200 kg Bahan Kimia

Menurut seorang pejabat Kepala Staf Gabungan yang tidak disebutkan namanya pada Selasa, 23 Februari 2021, pria tersebut mendarat ke Kota Goseong di pantai timur Korea Selatan setelah berenang sekitar enam jam.

"Pria itu mengenakan jaket empuk di dalam pakaian selam dan sirip. Pakaiannya tampaknya membuatnya tetap hangat dan memungkinkan dia untuk tetap bertahan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.

Suasana perairan di wilayah tersebut yang saat itu sedang mengalami arus pasang telah menguntungkan pembelot tersebut menyeberangi perbatasan negara paling berbahaya di dunia.

Baca Juga: 17 Motor Raib, Polisi Bongkar Komplotan Sindikat Curanmor di Wilayah Bogor Bermodal Kunci T

Dia meninggalkan sebagian besar peralatannya sebelum berjalan melalui saluran drainase di bawah pagar kawat berduri yang membentang di sepanjang pantai.

Selama lebih dari tiga jam kamera pengintai menangkapnya delapan kali, alarm terdengar berbunyi dua kali, tetapi penjaga perbatasan tidak menyadarinya.

Akhirnya perburuan dilakukan, dan pasukan menemukannya tiga jam kemudian, tampaknya tertidur, topeng wajahnya tergantung di pohon.

Baca Juga: Beda dengan Hasil Tes Urine, Jennifer Jill Dipastikan Positif Amphetamine Usai Hasil Uji Rambut Keluar

Para pejabat mengatakan pembelot, yang diduga warga sipil di Utara, telah menyatakan keinginan untuk membelot.

Militer Korea Selatan mengakui pasukannya telah gagal mematuhi prosedur yang seharusnya dan berjanji untuk memperkuat keamanan di perbatasan.

Dan dalam sidang parlemen kemarin, Menteri Pertahanan Suh Wook mengakui bahwa sistem pengawasan di daerah itu tidak berfungsi dan ketinggalan zaman.

Sampai saat ini, diketahui hanya segelintir pembelot Korea Utara yang pernah langsung menyeberangi perbatasan darat atau berenang melewati perbatasan laut.

Sebagian besar pembelot malahan pertama-tama melakukan perjalanan ke negara tetangga China, terkadang tinggal disana selama bertahun-tahun sebelum melanjutkan perjalanan ke Korea Selatan melalui negara ketiga.

Baca Juga: Warga Kehilangan Rumah Akibat Banjir Bekasi Akan Terima Rp20 Juta

Lebih dari 30.000 orang Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan selama beberapa dekade.

Pada tahun lalu, jumlah pembelot Korea Utara turun menjadi 229 orang setelah Pyongyang memberlakukan penutupan perbatasan yang ketat untuk melindungi diri dari Covid-19 yang pertama kali muncul di China.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x