Picu Terjadinya Perang Dunia 3, Inggris Kirim Kapal Induk HMS Queen Elizabeth ke Laut Natuna Utara

- 26 Februari 2021, 19:03 WIB
Kapal induk HMS Queen Elizabeth milik Inggris.
Kapal induk HMS Queen Elizabeth milik Inggris. /British Ministry of Defence/Kyle Heller

PR BEKASI - Sengketa wilayah di kawasan Laut Natuna Utara disebut-sebut oleh para pakar sebagai salah satu kawasan yang berpotensi memicu terjadinya perang dunia 3.

Seiring meningkatnya ketegangan dengan meningkatnya kehadiran militer baik dari AS dan China di perairan yang diperebutkan, Inggris kini juga ikut serta mengirim kapal induk HMS Queen Elizabeth ke wilayah tersebut. 

Kapal induk HMS Queen Elizabeth Inggris baru-baru ini dikerahkan ke Laut Natuna Utara dalam upaya untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut.

Inggris juga telah diperingatkan tentang kemungkinan pecahnya bentrokan di antara kapal perang di perairan yang diperebutkan oleh banyak negara tersebut.

Baca Juga: Moeldoko Merasa Ditekan, Andi Arief: Masih Terus Bergerak dan Bersekongkol Kok Merasa Ditekan

Baca Juga: Kota Bekasi Dilanda Badai Puting Beliung, Sejumlah Pohon Tumbang dan 29 Rumah Rusak

Kapal perang itu akan dikawal oleh dua kapal perusak Type 45, dua fregat Type 23, sebuah kapal selam nuklir, sebuah kapal tanker kelas Tide, dan RFA Fort Victoria.

Seorang pakar militer di Royal United Services for Defense and Security Studies, Charles Parton OBE, mengatakan bahwa operasi tersebut dapat menimbulkan risiko bagi kapal induk.

Charles Parton menambahkan, hal ini dikarenakan banyaknya kapal perang yang telah melayari kawasan tersebut, maka akan terjadi banyak ketegangan yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.

Selain itu, pengembangan kendaraan bawah air tak berawak dan kapal selam China adalah faktor lain yang perlu dipertimbangkan ketika menghadapi risiko bentrokan antar kapal perang.

Baca Juga: Diplomat Rusia Gunakan Troli Rel yang Didorong untuk Keluar dari Korut Usai Tempuh 35 Jam Perjalanan

Hal tersebut dikatakan oleh peneliti senior untuk Kebijakan Pertahanan dan Modernisasi Militer China di Institute Internasional untuk Kajian Strategis Meia Nouwens.

“Kami tahu China sedang mengembangkan kemampuan ini. Ke mana ini terjadi… akan menjadi tantangan tambahan dalam hal bagaimana kita menangani taktik zona abu-abu,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari EconoTimes. 

Selain Laut Natuna Utara, China juga telah mengklaim kedaulatan atas Laut China Timur, terutama atas gugusan pulau yang dikuasai Jepang yang disebut Kepulauan Senkaku.

Hal ini mendapat tentangan keras dari Jepang dan sekutunya, termasuk AS, dan pekan lalu, kapal-kapal China terlihat memasuki perairan Jepang.

Baca Juga: Amanda Manopo Dikabarkan Tengah Cekcok dengan sang Ibunda, Pengacara Angkat Bicara

Negara komunis itu mengerahkan dua kapal di dekat pulau-pulau yang disengketakan sebagai bagian dari UU Penjaga Pantai yang baru diresmikan beberapa waktu lalu oleh  Beijing.

UU tersebut memberi penjaga pantai China kebebasan untuk menggunakan senjata serta kapal-kapal China untuk mengambil tindakan jika ada kapal asing yang memasuki perairan di wilayah China.

Sampai artikel ini dibuat, mayoritas negara tetangga China, termasuk Indonesia mengajukan keberatan terkait UU Penjaga Pantai tersebut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Economic Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x