Paus mengatakan dia telah mencari bantuan untuk mengatasi kecemasan ketika dia harus menyelundupkan orang ke luar negeri untuk menyelamatkan hidup mereka selama kediktatoran militer.
“Bayangkan bagaimana rasanya membawa seseorang yang tersembunyi di dalam mobil (hanya ditutupi selimut) dan melewati tiga pos pemeriksaan militer ... ketegangan yang ditimbulkannya sangat besar,” tutur Paus.
“Saya harus menghadapi situasi yang saya tidak tahu bagaimana menghadapinya,” sambungnya.
Ditanya apakah dia melihat seorang terapis, paus berkata bahwa yang dia lihat adalah seorang psikiater.
“Tidak, dia adalah seorang psikiater. Dan selama enam bulan itu, dia membantu saya menemukan cara saya menghadapi ketakutan di era itu,” tuturnya.
Baca Juga: Video 4 Anak Kecil Salat di Atas Gerobak Viral, Warganet: Kelakuan Emang nih Bocil
Paus telah divaksinasi terhadap Covid-19. Di luar usianya, pemimpin 1,3 miliar umat Katolik dunia itu dianggap berisiko tinggi terkena virus corona.
Pada tahun 1957, di usia 21 tahun, ia menderita radang selaput dada akut dan bagian paru kanannya diangkat.***