Tak hanya jadi calon pandemi, virus nipah bahkan digadang-gadang dapat digunakan sebagai senjata biologis, sebagaimana diberitakan Pikiran.Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Ancaman Baru, Virus Nipah Disebut Bisa Jadi Senjata Biologis untuk Lumpuhkan Satu Kota".
Hal tersebut diungkapkan oleh para pakar karena melihat tingkat kematian yang tinggi dari virus nipah dan kemampuannya dalam menimbulkan ketakutan publik.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Investasi Miras adalah Cara Pemerintah Mengeksploitasi Local Wisdom
Pakar menilai virus nipah menjadi ancaman baru yang perlu ditangani secara serius.
Virus nipah menjadi salah satu patogen paling mematikan di dunia dan memiliki tingkat kematian 75 persen.
Para ahli mengungkapkan adanya risiko bioterorisme dari virus nipah, karena seperti wabah pes, virus ini bisa dibendung, kemudian diangkut dan dilepaskan di daerah perkotaan.
Ahli Epidemiologi Amerika, Emily Gurley mengatakan virus nipah bisa saja digunakan oleh 'aktor jahat' dalam sebuah serangan bio-teror.
"Ada cara untuk mencegah hal ini, termasuk berinvestasi dalam infrastruktur penelitian di tempat-tempat di mana Nipah berada untuk memastikan penanganan spesimen yang aman dan terjamin," kata Emily Gurley.
"Investasi dalam pengawasan dan kapasitas kesehatan masyarakat juga merupakan investasi yang sangat baik lagi, untuk memastikan bahwa apa pun yang terjadi, kami menemukan berbagai hal dengan cepat dan gesit dalam menanggapi," katanya, menjelaskan.