Krisis negara Myanmar hingga kini terus menyorot perhatian dunia internasional, baik desakan negara barat kepada PBB, maupun negara sesama anggota perhimpunan asia tenggara (ASEAN) yang juga terus mendesak pihak junta militer Myanmar berdialog dengan pemimpin Myanmar yang saat ini ditahan agar segera mengakhiri konflik yang membuat banyak rakyat sipil menderita.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) dalam datanya hingga kini menyatakan demonstrasi yang dilakukan setiap hari di negara tersebut telah menewaskan lebih dari 60 pengunjuk rasa dan hampir 2.000 orang ditahan.***