Sikap Jepang untuk Myanmar, Katsunobu Kato: Pantau Situasi dan Pertimbangkan Tanggapan Negara Lain

- 15 Maret 2021, 14:43 WIB
Kepala Sekretaris Kabinet baru Jepang Katsunobu Kato - Kabarkan pemerintah Jepang akan melihat perkembangan situasi di Myanmar./REUTERS / Kim Kyung-Hoon
Kepala Sekretaris Kabinet baru Jepang Katsunobu Kato - Kabarkan pemerintah Jepang akan melihat perkembangan situasi di Myanmar./REUTERS / Kim Kyung-Hoon /

Sementara itu sejak kudeta yang terjadi di Myanmar para 1 Februari 2021 lalu, Minggu, 14 Maret 2021 kemarin dilaporkan sebanyak 38 pengunjuk rasa dan polisi tewas.

Dari 38 pengunjuk rasa, sebanyak 22 orang di antaranya tewas di pinggiran kota industri Hlaingthaya. Diketahui bahwa hari Minggu tersebut sejumlah pabrik yang didanai China ikut dibakar.

Sementara menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAP), sebanyak 16 pengunjuk rasa lainnya tewas di tempat lain, serta satu orang dari polisi juga tewas di hari yang sama.

Baca Juga: Soal Lamaran Aurel Hermansyah-Atta Halilintar, Pihak MNC Sebut Tak Ada Pelanggaran

Disebut-sebut jumlah tewas pada hari tersebut merupakan hari paling berdarah sejak kudeta dan demonstrasi anti kudeta atau pro demokrasi berlangsung di Myanmar.

Jumlah tersebut semakin menambah total jumlah jatuhnya korban sejak kudeta yang dilakukan militer terhadap pemerintahan sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Sebelumnya kudeta yang dilakukan oleh pihak militer Myanmar dilandasi oleh alasan adanya kecurangan pada pemilu yang dilakukan pada November tahun 2020 lalu yang memenangkan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpin Aung San Suu Kyi.

Kudeta yang dilancarkan oleh militer, turut diikuti dengan penangkapan Aung San Suu Kyi serta para pejabat penting lainnya.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah