“Dulu orang mengira dia gila, tapi lihat hasilnya sekarang,” ucap Warto.
“Ia mampu menyediakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di beberapa desa,” sambungnya.
Sadiman juga mendanai pekerjaannya melalui pembibitan tanaman seperti cengkeh dan nangka yang bisa dia jual atau barter.
Sadiman menuturkan bahwa kurangnya curah hujan di daerah tempat dia menanam pohon pernah membatasi petani untuk panen sekali dalam setahun, tapi sekarang, sumber air yang melimpah memastikan kemampuan dua atau tiga kali panen.
“Saya berharap masyarakat di sini bisa hidup sejahtera dan hidup bahagia. Dan jangan terus menerus membakar hutan,” imbuh Sadiman dengan mata berbinar.***