Situasi Kian Genting, Keluarga Etnis di Myanmar Sembunyikan Anak-anak di Lubang Galian Tanah

- 7 April 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi: Sebuah pos garis depan tentara Myanmar terlihat dari sisi Thailand di Thanlwin yang juga dikenal sebagai tepi Sungai Salween di Mae Hong Son, Thailand pada 25 Maret 2021.
Ilustrasi: Sebuah pos garis depan tentara Myanmar terlihat dari sisi Thailand di Thanlwin yang juga dikenal sebagai tepi Sungai Salween di Mae Hong Son, Thailand pada 25 Maret 2021. /REUTRES/

Junta membalas dengan serangan udara, pihak KNU mengatakan sekitar 12.000 orang telah mengungsi.

Sekitar 2.780 warga sipil melarikan diri melintasi perbatasan tetapi pemerintah Thailand mengatakan mayoritas pengungsi kini telah kembali ke Myanmar, sekitar 200 orang menerima perawatan medis di Thailand pada akhir pekan lalu.

Anak-anak semakin menjadi sasaran serangan mematikan dari pasukan keamanan di Myanmar, yang telah diguncang oleh kekerasan lebih dari dua bulan sejak militer mengambil alih.

Kemarin, seorang ayah berbicara tentang momen mengerikan ketika dia menemukan putrinya telah ditembak mati oleh anggota pasukan keamanan yang dicurigai saat dia bermain di rumah.

Setidaknya 43 anak telah tewas oleh angkatan bersenjata, menurut organisasi hak asasi Save the Children.

Kelompok itu mengatakan negara Asia Tenggara berada dalam "situasi mimpi buruk", dengan korban termuda yang diketahui baru berusia enam tahun.

Dikatakan bahwa tentara mendemonstrasikan "sikap tidak menghormati dari angkatan bersenjata terhadap kehidupan anak-anak".

"Ini adalah skenario mimpi buruk yang sedang berlangsung. Anak-anak yang tidak bersalah memiliki masa depan. Mereka secara brutal dan tak seharusnya direnggut keluarga mereka," katanya.

"Di antara mereka adalah anak-anak kecil yang telah melihat saudara kandung meninggal - menderita kehilangan dan rasa sakit yang tak terbayangkan," sambungnya.

Lebih dari 2.500 orang telah ditahan sejak kudeta tersebut, menurut kelompok pemantau lokal, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: News.com.au


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah