Israel telah memasukkan warga Palestina di Yerusalem Timur dalam peluncuran vaksin yang cepat.
Tetapi tidak jelas apakah warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki akan tetap dapat datang ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan tidak ada keputusan yang dibuat tentang izin liburan.
Situasi ini mungkin diperumit oleh kecepatan vaksinasi yang dilakukan oleh otoritas Palestina jauh lebih lambat daripada di Israel, yang menghadapi seruan internasional untuk memastikan bahwa warga Palestina diinokulasi.
Baca Juga: PP Muhammadiyah: Tidak Mudik sebagai Bentuk Simpati Atas Perjuangan Nakes
Di Tepi Barat yang diduduki oleh Otoritas Palestina mengatakan akan mengizinkan lebih banyak toko buka pada malam hari dan memberi izin salat Tarawih diadakan di masjid.
Kecuali pada hari tersibuk dalam seminggu yakni pada hari Jumat ketika salat dipaksakan berlangsung di luar.
Namun, otoritas setempat juga memberlakukan jam malam Covid-19 untuk pergerakan antara kota, desa, dan kamp pengungsi.
Mereka juga melarang restoran mengadakan buka puasa. Hal ini membuat toko-toko yang menjual kue-kue manis membuka pintunya kepada pelanggan, dengan mengatakan mereka hanya bisa melakukan pengiriman dan tidak bisa makan di tempat.
Di Gaza, pembeli memenuhi pasar meskipun infeksi harian meningkat tiga kali lipat baru-baru ini.