Selain Tewaskan 2 Warga Sipil, Pasukan Junta Militer Myanmar Juga Menjarah Kotak Amal Masjid

- 15 April 2021, 10:01 WIB
Ilustrasi - Pasukan junta militer Myanmar menembak mati dua warga sipil dan menjarah kotak amal masjid.
Ilustrasi - Pasukan junta militer Myanmar menembak mati dua warga sipil dan menjarah kotak amal masjid. /REUTERS

PR BEKASI - Pasukan junta militer Myanmar menembak mati dua warga sipil dan melukai enam warga lainnya di Kota Myitnge, Wilayah Mandalay, Selasa, 13 April 2021.

Dua warga sipil yang tewas tersebut berjenis kelamin pria berasal dari daerah Yankin dan tubuh mereka dikremasi di Pemakaman Myitnge Myoma pada pukul 9.00 pagi pada Rabu, 14 April 2021.

Sementara itu dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Myanmar Now, menurut penduduk setempat, penembakan dimulai ketika pasukan junta mencoba menahan seorang pegawai negeri yang melakukan pemogokan dan bergabung dengan Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM).

Baca Juga: Iis Dahlia Salah Lirik 'Ramadhan Tiba' Jadi ‘Marhaban Tiba’, Netizen: Malu Gak? Malulah Masa Enggak

"Mereka datang untuk menangkap PNS yang melakukan CDM," katanya. Penduduk keluar untuk memprotes dan aparat pun mulai menembaki mereka.

"Mereka juga melakukan penembakan sepanjang hari hari ini. Jadi kami tidak bisa keluar," katanya.

Sekitar pukul 2 siang pada hari Rabu, tentara menghancurkan barikade yang dipasang oleh penduduk setempat dan menembaki rumah-rumah di Thazin.

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] BJB Dikabarkan Beri Bansos Rp5,5 Juta, Simak Faktanya

Tak hanya itu, menurut penduduk setempat, pasukan junta juga menghancurkan dan mengambil uang yang ada dalam kotak amal di masjid setempat .

"Kami masih belum tahu berapa banyak uang yang mereka ambil. Mereka masih memblokir area sehingga kami tidak bisa keluar," kata seorang penduduk.

Sementara itu, juru bicara militer tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar terkait pembunuhan kedua pria tersebut dan penjarahan kotak amal.

Baca Juga: Buka Siang Hari, Restoran Terancam Denda Rp50 Juta, Teddy Gusnaidi: Menag dan Mendagri Layak Turun Tangan

Menurut Sebuah kelompok aktivis Myanmar, Assistance Association for Political Prisoners, pihaknya mengatakan sejak kudeta 1 Februari, rakyat Myanmar hampir setiap hari turun ke jalan menolak pemerintahan militer.

Mereka juga mengatakan, pasukan junta militer Myanmar dilaporkan hingga saat ini telah menewaskan sedikitnya 715 orang, termasuk lebih dari 40 anak-anak sejak kudeta militer.

Diketahui, pekan ini para penentang pemerintahan militer Myanmar membatalkan perayaan tahun baru tradisional pada Selasa, dengan menggelar protes di seluruh negeri.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Myanmar Now


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah