Kementerian Kesehatan Kirgizstan Promosikan Ramuan Akar Beracun sebagai Obat Covid-19

- 19 April 2021, 20:25 WIB
Ilustrasi ramuan - Kirgizstan mempromosikan ramuan tradisional yang terbuat dari akar beracun yang dinilai bisa mengobati Covid-19.
Ilustrasi ramuan - Kirgizstan mempromosikan ramuan tradisional yang terbuat dari akar beracun yang dinilai bisa mengobati Covid-19. /Pixabay

Pihak berwenang mengatakan bahwa gelombang ketiga Covid-19 menerjang negara Asia Tengah berpenduduk 6,5 juta orang itu bertepatan dengan musim panas yang sulit karena virus telah membanjiri rumah sakit di sana.

Menjelang presentasi, Presiden Sadyr Japarov melalui akun Facebook-nya pada Kamis malam, merilis sebuah video yang menunjukkan proses pembuatan obat tersebut.

Baca Juga: Gus Yaqut Resmi Melarang Kegiatan Takbir Keliling di Malam Idul Fitri, Ini Alasannya

Label pada botol menyebut minuman itu efektif "melawan virus corona dan kanker perut", tetapi memperingatkan bahwa meminum larutan tanpa memanaskannya dapat mengakibatkan kematian.

Promosi obat tradisional tersebut langsung menuai kritik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis, 15 April 2021 karena dianggap belum lolos uji klinis.

"Obat yang belum menjalani uji klinis tidak dapat didaftarkan dan direkomendasikan untuk digunakan secara luas oleh penduduk," kata WHO.

Baca Juga: MU dan Barcelona Gabung European Super League, Tsamara Amany: Benar-benar Gila Sepakbola, Ini Perang

Presiden Sadyr Japarov bukanlah pemimpin negara pertama di dunia yang mengklaim obat herbal untuk membasmi virus corona.

Di Turkmenistan, negara Asia Tengah lainnya, Gurbanguly Berdymukhamedov memuji akar licorice sebagai obat Covid-19, penyakit yang menurutnya belum menyentuh negara terpencilnya yang berpenduduk enam juta orang.

Presiden Madagaskar Andry Rajoelina telah mempromosikan infus yang dibuat secara lokal berdasarkan artemisia tanaman anti-malaria untuk melawan virus corona.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah