Kepala Sekolah di China Dikecam, Klaim Bisa Menetaskan Anak Ayam dari Telur Rebus dengan Kekuatan Pikiran

- 5 Mei 2021, 14:53 WIB
Kepala Sekolah di China dikecam masyarakat lantaran klaim bisa menetaskan anak ayam dari telur rebus dengan kekuatan pikiran.
Kepala Sekolah di China dikecam masyarakat lantaran klaim bisa menetaskan anak ayam dari telur rebus dengan kekuatan pikiran. /Pixabay/Jill Wellington


PR BEKASI - Sebuah sekolah kejuruan d telah menjadi pembicaraan di China usai kepala sekolahnya mengeklaim bahwa siswanya dapat menetaskan anak ayam dari telur rebus dengan kekuatan pikiran mereka.

Tentu klaim tersebut sangat bombastis selain dapat menetaskan telur, mereka juga dapat menghidupkan kembali telur rebus menjadi hidup kembali. Tak main-main klaim tersebut dituangkan dalam makalah akademis.

Kepala sekolah Chunlin Education, Guo Pin, dan pada bulan Maret 2021, telah menerbitkan temuanya tersebut dalam jurnal pariwisata berjudul Pictorial Geography.

Baca Juga: Mulai Pukul 00.00 WIB Malam Ini, Pemudik yang Nekat Lintasi Kota Bekasi Bakal Diputarbalikkan

Dalam penelitian tersebut, mereka menggunakan total tujuh butir telur dan dikatakan salah satu telur rebus berhasil dierami dan ditetaskan.

Tujuh siswa, enam orang tua dan dua profesor dikatakan telah menyaksikan acara tersebut, lapor South China Morning Post.

“Meskipun tingkat keberhasilannya hanya 14.3 persen, kami yakin kami akan mencapai hasil yang lebih baik di masa depan,” kata Guo Ping sepeti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Rabu, 5 Mei 2021.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Manchester City, Salah Satunya Berhasil Melaju ke Final Liga Champions Musim Ini

Kepala sekolah mengatakan kepada Xinan Evening News bahwa kunci untuk menetaskan telur rebus adalah berkonsentrasi dan merefleksikan telur dalam pikiran Anda.

Kemudian Anda menerapkan sebuah cara rahasia (tidak disebutkan) untuk menghidupkan kembali telur.

Penelitian ini direplikasi dalam skala yang lebih besar dengan 40 telur rebus dan diterbitkan dalam edisi jurnal selanjutnya.

Baca Juga: 18 Juta Orang di Indonesia Akan Tetap Nekat Mudik Meskipun Dilarang, Kok Bisa?

Makalah itu menyatakan bahwa para siswa telah menggunakan "kesadaran super-psikologis" untuk 'menghidupkan kembali' telur-telur itu.

Studi tersebut menyebabkan kecaman dari masyarakat China yang menyebabkan kepala sekolah meminta maaf dan mengundurkan diri dari jabatannya.

Investigasi awal menunjukkan bahwa jurnal Pictorial Geography telah mengambil sejumlah uang untuk menerbitkan artikel itu, lapor Newsweek.

Dikutip dari Asia One, Skandal itu telah memperbarui kekhawatiran tentang industri penerbitan akademis nirlaba China yang samar, di mana beberapa jurnal penelitian dapat melewati proses peninjauan yang biasa tanpa kendala dengan imbalan pembayaran.

Majalah Banyuetan memberitakan bahwa Pictorial Geography telah menerbitkan 52 jurnal pada tahun 2020.

Baca Juga: Pendaftaran Pelatihan Kerja Gratis Berbasis Kompetensi Batch 3 2021 di BLK Mojokerto Dibuka, Berikut Syaratnya

Dengan sekitar 300 artikel di setiap terbitan, berarti telah menerbitkan 15.000 makalah dalam satu tahun.

Laporan tersebut mengutip seorang pelaku dalam industry tersebut yang tidak disebutkan namanya yang mengakui bahwa sejumlah besar makalah seharusnya tidak mungkin diterbitkan oleh jurnal akademis.

“Tapi jurnal membutuhkan biaya penerbitan untuk tetap beroperasi, jadi semakin banyak semakin baik,” kata pelaku dalam industry tersebut.

Lebih lanjut dilaporkan bahwa sekolah tersebut telah ditutup.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah