Pemerintah India Izinkan Bajaj Sebagai Ambulance Darurat di Tengah Lonjakan Covid-19, Layanan Diberikan Gratis

- 8 Mei 2021, 18:30 WIB
Pemerintah India izinkan bajaj sebagai ambulance darurat di tengah lonjakan Covid-19  dan layanan tersebut diberikan secara gratis .
Pemerintah India izinkan bajaj sebagai ambulance darurat di tengah lonjakan Covid-19 dan layanan tersebut diberikan secara gratis . /Reuters/ Adnan Abidi


PR BEKASI – Terbatasnya ambulance di tengah lonjakan Covid-19, membuat pihak berwenang Delhi, India mengizinkan Bajaj sebagai Ambulance Darurat sebagai layanan gratis bagi masyarakat.

Meski hal tersebut bukanlah cara yang umum untuk mengantar pasien ke rumah sakit, tetapi dengan fakta bahwa Delhi kekurangan ambulans, pihak berwenang setempat mengubah bajaj yang mudah ditemukan di daerah itu sebagai ambulans darurat untuk membawa pasien Covid-19.

Ambulans asli kini sulit didapat karena lonjakan yang membuat sistem perawatan kesehatan termasuk Ambulance kewalahan.

Baca Juga: Fadjroel Rachman Sebut Bipang Terbuat dari Beras, Fadli Zon: Ketimbang Ngeles, Sebaiknya Minta Maaf Saja

Keluarga pasien harus membuat perjanjian terpisah termasuk untuk membayar biaya jasa pengantaran yang selangit kepada operator ambulans swasta untuk membawa orang sakit ke rumah sakit.

Pemerintah Delhi, bekerja sama dengan organisasi nirlaba, telah memasang lebih dari selusin Bajaj dengan pembersih tangan dan masker, sementara tabung oksigen disediakan berdasarkan kebutuhan.

Layanan yang dimulai secara resmi pada Selasa, 4 Mei 2021 ini tidak dipungut biaya apapun alias gratis.

Baca Juga: Niat Bubarkan Sahur On The Road, Polisi Malah Diadang Kelompok Pemuda Bersenjata Tajam di Bekasi Utara

Pengemudi Bajaj Raj Kumar telah membawa pasien ke Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan, fasilitas terbesar di Delhi, yang dipenuhi dengan pasien Covid-19.

Ditemui Reuters, Raj Kumar mengenakan APD terlihat pula sekat kaca pemisah antara kursi penumpang dan pengemudi.

"Kita semua harus membantu satu sama lain saat ini untuk keluar dari situasi ini," kata Kumar seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 8 Mei 2021.

Baca Juga: Azzam Mujahid: Bipang Ambawang Ini Tunjukkan TWK Bukan untuk Pegawai KPK saja

"Jika semua orang tetap di rumah karena mereka takut, lalu siapa yang akan membantu mereka yang membutuhkan?" sambungnya.

Mohit Raj, pendiri dan Direktur Eksekutif Yayasan Turn Your Concern Into Action, mengatakan bahwa skema layanan Bajaj sejauh ini menunjukkan bahwa layanan tersebut membutuhkan lebih banyak kendaraan.

"Sekarang kami menerima telepon tidak hanya dari pasien Covid-19 tetapi dari pekerja lini depan yang tidak dapat menemukan alat angkut pasien, serta dari orang dengan penyakit lain," katanya.

Baca Juga: Sebut Veronica Koman Selalu Provokasi Masyarakat, Pendiri OPM: Anda Tak Punya Hak Untuk Bicara Masalah Papua

Raj menambahkan dia telah menerima permintaan dari negara bagian lain di India untuk memulai layanan di sana.

Diketahui Diketahui India telah melaporkan rekor global lebih dari 300.000 kasus harian selama dua minggu terakhir menjadikan negara itu memiliki 20 juta kasus terinfeksi Covid-19, jumlah tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat lapor Reuters pada Rabu, 5 Mei 2021.

Selain mengakibatkan keterbatasan ambulance, lonjakan Covid-19 juga mengakibatkan tangki oksigen dan tempat di tidur di Rumah Sakit India terbatas.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x