Israel Usir Paksa Warga Palestina Pasca Bentrokan di Masjid Al-Aqsa, Negara-negara Arab Kompak Beri Kecaman

- 9 Mei 2021, 09:59 WIB
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, hingga Oman mengecam tindakan Israel yang mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Kota Yerusalem.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, hingga Oman mengecam tindakan Israel yang mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Kota Yerusalem. /Reuters

PR BEKASI - Arab Saudi mengutuk keras Israel terkait pengusiran secara paksa terhadap warga Palestina dari Kota Yerusalem.

Israel mengusir dan memaksa warga Palestina untuk menyerahkan rumah mereka kepada para pemukim Yahudi.

Seperti yang diketahui, konflik antara Israel dan Palestina kian memanas akhir-akhir ini.

Baca Juga: Masjid Al Aqsa Diserang Israel Saat Warga Palestina Laksanakan Salat Isya, 88 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Pasalnya, Israel memperkuat operasi keamanannya pasca bentrokan di Masjid Al-Aqsa pada Jumat malam, 7 Mei 2021.

Polisi Israel menembakkan peluru karet, gas air mata, hingga granat secara membabi-buta ke arah warga Palestina yang saat itu tengah melaksanakan salat tarawih jelang akhir bulan Ramadhan.

Akibat bentrokan tersebut, dilaporkan lebih dari 200 warga Palestina menjadi korban.

Baca Juga: Israel Serang Warga Palestina saat Itikaf di Masjid Al-Aqsa, Ratusan Orang Jadi Korban

"Arab Saudi menolak tindakan Israel untuk mengusir puluhan warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem, dan memaksakan kedaulatan Israel atas mereka," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Selain Arab Saudi, Uni Emirat Arab juga mengecam penggusuran paksa yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri, Khalifa Al-Marar, yang juga mendesak Israel agar menghormati hak sipil warga Palestina untuk menjalani ibadah.

Baca Juga: Pemukim Yahudi Ambil Alih Rumah Warga Palestina, Eropa Desak Israel Hentikan pembangunan Pemukiman Ilegal

"Sebagaimana diatur dalam hukum internasional, (Israel) untuk memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap hak warga sipil Palestina untuk menjalankan agama mereka," katanya.

Sejalan dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Oman juga menolak keras tindakan Israel untuk menggusur warga Palestina dari rumah mereka.

"Mendukung hak yang sah untuk mendirikan negara Palestina merdeka di perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur, sebagai ibukotanya," katanya.

Baca Juga: Sipir Israel Gelar Pesta BBQ di Penjara demi Patahkan Semangat Aksi Mogok Makan Jurnalis Palestina

Di sisi lain, Wasfi Kailani, direktur eksekutif Dana Hashemite untuk rekonstruksi Masjid Al-Aqsa, menilai bahwa bentrokan tersebut tak beralasan.

“Apa yang terjadi pada Jumat malam tidak bisa dimaafkan," tutur dia dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Arab News.

"Melanggar kesucian masjid selama 10 hari suci terakhir Ramadhan adalah tindakan ilegal dan jelas merupakan pelanggaran hak beribadah. Status quo-nya harus dilindungi,” lanjutnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x