Warga Indonesia di Korea Utara Rayakan Idul Fitri di Tengah Pandemi Covid-19, KBRI Pyongyang Gelar Open House

- 14 Mei 2021, 18:56 WIB
KBRI Pyongyang, Korea Utara gelar open house sederhana untuk rayakan Idul Fitri bersama sejumlah warga Indonesia dan Duta Besar.
KBRI Pyongyang, Korea Utara gelar open house sederhana untuk rayakan Idul Fitri bersama sejumlah warga Indonesia dan Duta Besar. /ANTARA/HO-KBRI Pyongyang/aa


PR BEKASI – Hangatnya perayaan Idul Fitri juga turut dirasakan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) di Korea Utara

Meskipun dunia masih dalam situasi pandemi Covid-19, WNI di Korea Utara tetap bisa merasakan khidmatnya Idul Fitri meski jauh dari keluarga.

Duta Besar RI untuk Korea Utara, Berlian Napitupulu mengatakan, WNI merayakan Idul Fitri 1442 Hijriah secara sederhana bersama para duta besar dan diplomat negara sahabat di Kedutaan Besar RI (KBRI) Pyongyang.

Pihaknya mengadakan Halal Bihalal Idul Fitri dalam bentuk open house sederhana di gedung KBRI.

Baca Juga: Tonton Drama Korea Diam-Diam, 10.000 Pelajar Korea Utara Menyerahkan Diri Untuk Hindari Hukuman

Acara tersebut dihadiri oleh seluruh WNI di Pyongyang dan para kepala perwakilan negara Islam di Korea Utara, yakni Dubes Palestina, Dubes Suriah, kuasa usaha Mesir dan staf keduataan besar Iran beserta keluarga mereka.

“Kita sangat bersyukur hingga sekarang sehat-sehat dan tahun ini diperbolehkan pemerintah setempat mengadakan kegiatan open house ini dan sholat ied tadi pagi dapat terlaksana,” kata Berlian seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat 14 Mei 2021.

Dirinya mengatakan padahal sebelumnya kegiatan tersebut dilarang oleh pemerintah Korea Utara dikarenakan adanya pandemi covid-19

“Padahal selama ini tidak boleh karena pencegahan pandemi Covid-19 di Korea Utara,” kata Dubes Berlian Napitupulu.

Baca Juga: Nekat Kabur dan Bongkar Kebejatan Korea Utara, Wanita Ini Mengaku Jadi Sasaran Pembunuhan Rezim Kim Jong Un

Berlian mengatakan sebelum pandemi ada sekitar 90 orang masyarakat muslim di Pyongyang dari berbagai kedutaan dan organisasi internasional.

Namun sekarang hanya tersisa sekitar 30 orang, termasuk 12 orang WNI.

“Namun kita bersyukur masih kompak dan diperbolehkan berkumpul sehingga tali persahabatan masih terjalin di tengah keterbatasan dan lockdown,” katanya melanjutkan.

Dia menyebutkan bahwa perayaan Idul Fitri tahun ini unik dan menarik karena bersamaan dengan perayaan Kenaikan Isa Almasih.

Baca Juga: Kim Jong Un Eksekusi Mati Menteri Pendidikan Korea Utara karena Gagal Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

Yang berarti, kata Berlian, dua hari besar Islam dan Kristen dirayakan sekaligus.

“Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk dengan ratusan suku, budaya dan berbagai agama berbeda, namun bisa bersatu dan punya tradisi saling menghormati serta saling mengunjungi pada hari-hari raya besar seperi Idul Fitri,” katanya.

Kegiatan tersebut juga dimanfaatkan Berlian untuk mempromosikan kuliner khas Indonesia seperti gulai ayam, bakso ikan, mie goreng, tahu isi, bolu kukus, cendol, teh dan kopi Indonesia.

Acara tersebut ditutup dengan foto bersama dan pemberian bingkisan batik sebagai cinderamata khas Indonesia kepada para duta besar dan perwakilan asing yang hadir.****

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x