Informasi Hoaks Sudutkan Palestina Marak di Media Sosial, Propaganda Israel untuk Mengemis Simpati Barat?

- 15 Mei 2021, 13:58 WIB
Polisi Israel menahan seorang warga Palestina saat bentrokan di Kota Tua Yerusalem pada 25 April 2021.
Polisi Israel menahan seorang warga Palestina saat bentrokan di Kota Tua Yerusalem pada 25 April 2021. /REUTERS/Ammar Awad

PR BEKASI - Konflik antara Israel dan Palestina kian memanas akhir-akhir ini.

Diketahui, Israel masih membombardir Jalur Gaza, Palestina dengan serangkaian serangan pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Kendati demikian, sejumlah informasi hoaks yang dianggap menyudutkan Palestina ini berhamburan di media sosial.

Beberapa pihak menduga penyebaran informasi hoaks tersebut merupakan bagian dari propaganda yang ditujukan untuk menggaet simpati dari orang-orang Barat.

Baca Juga: AS Dukung Israel, Anggota Kongres Keturunan Palestina Ini Kecam Keras Pernyataan Joe Biden

Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, membagikan video dari beberapa tahun lalu kepada 97.000 pengikutnya.

Video berdurasi 28 detik itu mengklaim bahwa Hamas meluncurkan roket ke Israel dalam putaran pertempuran terakhir.

Twitter pun menyematkan tanda peringatan manipulasi media pada video tersebut yang kini telah dihapus.

Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Covid-19 untuk Palestina Disebut Cara Israel Habisi Perlahan Umat Islam, Ini Faktanya

Stiker 'manipulasi media' itu akan dipasang oleh Twitter bila "media atau konteks di mana media yang disajikan diubah atau dimanipulasi secara signifikan dan menipu."

Dilansir dari inews, Ofir memposting video itu untuk menunjukkan bukti kejahatan perang oleh Hamas.

Video yang dibagikan Ofir itu sebenarnya telah diunggah sejak 2018 yang dapat kita temukan di YouTube.

Baca Juga: Kekejaman Israel terhadap Palestina Dianggap Telah Penuhi Syarat Cap Terorisme Negara

Sementara pada deskripsinya disebutkan bahwa video itu direkam di kota Daraa, Suriah.

Video tersebut dibagikan Ofir di akun Twitter miliknya pada Selasa pagi, 11 Mei 2021, dan ditulis dalam bahasa Arab.

“Berikut ini bukti yang lebih jelas bahwa milisi teroris Hamas dengan sengaja menembakkan roket dari permukiman di Gaza," tulis Ofir.

Baca Juga: Pernah Ditawarkan Bantuan Jika 'Damai' dengan Israel, Andi Arief: Berhubungan Lembeknya Jokowi Soal Palestina?

"Ini kejahatan perang yang mengerikan. Sepertiga roket yang ditembakkan ke Israel jatuh di dalam Gaza, menewaskan warga sipil dan anak-anak," sambungnya.

Di samping Twitter, WhatsApp juga menjadi sumber utama misinformasi.

Minggu ini saja, sebuah klaim palsu yang menyebutkan rencana serangan viral dalam bentuk file audio atau blok teks berbahasa Ibrani.

Baca Juga: Ayanna Pressley: Pemerintah Kita Kirim Bantuan Militer Rp54 Triliun ke Israel untuk Hancurkan Palestina

Sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam artikel "Konflik Palestina-Israel Memanas, Informasi Hoaks Tentang Kekerasan di Gaza Viral di Media Sosial", file audio tersebut berisi bahwa massa Palestina akan menyerang warga Israel.

"Warga Palestina akan segera datang. Orang tua, lindungi anak-anak Anda," kata pesan yang diedarkan di Telegram grup WhatsApp itu.

Beberapa akun Twitter membagikan video yang mengklaim bahwa warga Palestina melakukan pemakaman palsu di Gaza untuk menarik simpati.

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x