China Kecam Bantuan Joe Biden ke Israel: AS Itu Egois, HAM Hanya Dijadikan Kedok

- 19 Mei 2021, 11:00 WIB
/Kolase foto dari Dok. Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat China dan Reuters

PR BEKASI - China melalui Juru Bicara Kementeri Luar Negeri, Zhao Lijian, mendesak Amerika Serikat (AS) untuk ikut bertanggung jawab dalam konflik Palestina-Israel.

Pasalnya, serangkaian serangan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza telah menelan banyak korban jiwa.

Diketahui, serangan yang dimulai sejak pekan lalu ini telah menewaskan sedikitnya 198 orang, termasuk 58 di antaranya anak-anak, dengan lebih dari 1.300 warga Palestina lainnya menderita luka-luka.

Baca Juga: China Tuding Amerika Serikat Abaikan Penderitaan Umat Islam Palestina, Apa Alasannya?

"Dalam menghadapi meningkatnya hilangnya nyawa warga sipil tak berdosa sebagai akibat dari konflik," kata Lijian dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The News International.

"Amerika Serikat harus memikul tanggung jawabnya yang semestinya," lanjutnya.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media AS, Presiden Joe Biden dikabarkan memberi bantuan senjata senilai 735 juta dolar AS atau sekitar Rp10,5 triliun kepada Israel.

"Alih-alih secara aktif mencegah konflik Palestina-Israel, Amerika Serikat justru bersiap untuk menambahkan bahan bakar ke dalam api," tutur Lijian.

Baca Juga: Sikap AS soal DK PBB Dikecam, China: Mereka Peduli HAM Muslim, Tapi Abaikan Penderitaan Rakyat Palestina

Selain itu, sikap AS yang memblokir upaya resolusi ketiga mengenai eskalasi konflik Palestina-Israel di Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) turut menjadi sorotan.

Menurut Lijian, AS bersikap egois dengan menggunakan HAM sebagai kedoknya.

"Amerika Serikat hanya peduli pada kepentingannya sendiri; mungkin hanya menggunakan HAM sebagai kedok," kata dia.

Baca Juga: Joe Biden Bela Israel Habis-habisan, Dukung Serangan Roket Tanpa Pandang Bulu

Lijian menuding oposisi AS sebagai penyebab DK PBB tidak dapat mengambil langkah nyata dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel.

"Dewan Keamanan tidak dapat mengambil tindakan terhadap konflik Palestina-Israel karena oposisi AS. Inikah yang disebut oleh Amerika Serikat sebagai tatanan internasional berbasis aturan?" lanjutnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: The News International


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah