Kendati tidak pernah diakui oleh komunitas internasional, Israel tetap menduduki Yerusalem Timur pada tahun 1980.
Sebagai informasi, Yerusalem Timur merupakan pusat kota Palestina yang mencakup situs suci bagi umat Muslim, Kristen, dan Yahudi.
Diketahui, lebih dari 200 pemukiman Israel dibangun di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak tahun 1967 hingga 2017.
Oleh karena itu, Maliki menuding Israel dengan sengaja berupaya menghilangkan karakter multi-budaya dan multi-agama di Kota Yerusalem, dengan menghapus jejak Palestina.
"Kami menentang itu, kami menolak itu, dan kami akan terus berusaha keras untuk mencegah hal itu terjadi," tutur dia dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari TRT World pada Jumat, 21 Mei 2021.
Dia juga mengatakan bahwa normalisasi hubungan Israel dengan beberapa negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain, tidak dapat menjustifikasi konflik Israel dan Palestina.
"Sebaliknya, kami melihat hari ini bahwa masalah Palestina dan masalah Palestina, masalah Yerusalem dan pendudukan Yerusalem, adalah masalah paling penting bagi semua Muslim, dan Arab, dan dunia," kata Maliki.
Baca Juga: Aksi Bela Palestina Tapi Malah Bawa Bendera Italia. Warganet: Mau Nonton Piala Dunia?
"Kami ingin melihat rakyat Palestina merdeka dan juga tinggal di negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," katanya.
Konflik mengenai kependudukan Israel di Yerusalem Timur terakhir kali dibahas pada tahun 2014 silam.