Guru Yoga Tuai Dikritik Para Dokter di India, Nekat Bagikan Obat yang Diyakini Bisa Sembuhkan Covid-19

- 27 Mei 2021, 10:06 WIB
Ilustrasi suasana Covid-19 di India. Guru Yoga, Baba Ramdev menuai kritik dari dokter di India lantaran nekat bagikan obat yang diyakini bisa sembuhkan Covid-19.
Ilustrasi suasana Covid-19 di India. Guru Yoga, Baba Ramdev menuai kritik dari dokter di India lantaran nekat bagikan obat yang diyakini bisa sembuhkan Covid-19. /MSF


PR BEKASI - Para Dokter di India merasa geram dengan tindakan yang dinilai kelirusoal Covid-19.

Baru-baru ini para dokter di India mengkritik langkah pemerintah negara bagian Haryana membagikan obat buatan guru yoga, Baba Ramdev.

Obat yang dibagikan tersebut diklaim mampu menyembuhkan Covid-19.

Namun, para dokter di India menyebutkan bahwa obat buatan Baba Ramdev itu belum teruji secara medis.

Baca Juga: Positif Covid-19, Wakil Duta Besar RI untuk India Meninggal Dunia

Sehingga, pembagian obat Covid-19 tersebut dibilai sebagai langkah yang gegabah.

Kritik tersebut juga merupakan respon atas pernyataan Baba Ramdev.

Pekan lalu, Baba Ramdev mengatakan bahwa obat-obatan modern lebih banyak menyebabkan kematian dibanding menyelamatkan pasien Covid-19.

Pernyataan itu kemudian ditarik oleh Baba Ramdev usai para dokter di seluruh India menganggap pernyataannya itu menyesatkan dan tak berdasar.

Baca Juga: India Surati Perusahaan Media Sosial, Minta Hapus Semua Referensi ‘Varian India’ dari Covid-19

"Jika Pemerintah Haryana tetap melanjutkan pembagian ini, mereka yang akan rugi," kata Sekretaris Asosiasi Medis India di Uttarakhand, Ajay Khanna, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 27 Mei 2021.

Langkah pembagian obat bernama Coronil itu pertama kali diungkapkan pekan lalu.

Negara bagian Haryana, yang merupakan basis pedukung PM Narendra Modi, mengatakan obat itu akan dibagikan secara gratis ke pasien Covid-19

Coronil diketahui bukan barang yang sepenuhnya baru, lantaran perusahaan farmasi milik Ramdev, Patanjali Ayurved, sudah memperkenalkannya sejak tahun lalu dan disambut meriah oleh penggemar Ramdev.

Baca Juga: Seorang Petugas Kebun Binatang India Dianiaya Harimau hingga Tewas Saat Bersihkan Kolam

Akan tetapi, Ramdev semakin menjadi sorotan setelah kabar pembagiannya beredar dan diprotes para dokter.

Ajay Khanna berkata, Asosiasi Medis India tidak akan mengambil tindakan atas rencana pemerintah Haryana membagikan Coronil.

Namun, ia memastikan pihaknya bakal memperkarakan Ramdev soal pernyataannya tentang obat modern mencelakakan pasien Covid-19.

"Ramdev adalah seorang pebisnis dan tak lebih dari itu. Untuk menjual produknya, ia mencoba mengadu domba pengobatan modern dengan pengobatan tradisional," kata Khanna soal guru yoga.

Baca Juga: Dipercaya Dapat Turunkan Suhu dalam Mobil, Dokter di India Lapisi Mobilnya dengan Kotoran Sapi

Konsultan Pulmonologist dari Rumah Sakit Hinduja, Mumbai, Lancelot Pinto mendukung pernyataan Khanna.

Ia berkata, sungguh berbahaya jika pasien terjebak pengobatan alternatif yang belum teruji, lebih banyak mudarat dibanding manfaatnya.

"Namun, perlu diakui bahwa pengobatan tradisional populer di banyak orang karena minimnya akses ke layanan kesehatan. Tapi, dokter berkewajiban memperingatkan bahaya dari pengobatan alternatif," ujar Pinto.

Sebagai catatan, ini bukan pertama kalinya obat atau pengobatan alternatif menjadi sorotan ketika gelombang kedua pandemi Covid-19 mengancam India.

Baca Juga: India Catatkan Rekor Kematian 4.529 Orang Akibat Covid-19 dalam Sehari

Sebelumnya, para dokter di India sempat mempermasalahkan soal praktik kepercayaan kotoran sapi bisa melindungi tubuh dari Covid-19.

Menurut mereka, hal itu malah membuat warga bisa terkena penyakit lain lantaran kandungan bakteri yang ada pada kitoran sapi tersebut.

Per berita ini ditulis, India tercatat memiliki 27.16 juta dan 311 ribu kematian akibat Covid-19.

Selain itu, hingga kini pihak guru yoga dan pemerintah setempat belum memberikan klarifikasi.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah