Tewas saat Bentrokan, Pria Yahudi Israel Ini Donorkan Ginjal untuk Wanita Palestina

- 27 Mei 2021, 16:59 WIB
Ilustrasi donor organ yang diberikan pria Yahudi kepada seorang wanita Palestina.*
Ilustrasi donor organ yang diberikan pria Yahudi kepada seorang wanita Palestina.* /REUTERS/Regis Duvignau

PR BEKASI - Komitmen bersama untuk tetap hidup setelah kematian dari seorang pria Yahudi dan seorang remaja Arab dalam kekerasan komunal Israel membawa secercah harapan yang langka.

Saat membredel Palestina dengan rudal di Gaza pada bulan ini, Israel juga mengalami guncangan.

Mereka bergulat dengan ledakan kekerasan di jalan-jalan kota antara orang Yahudi dan minoritas Arab di negara itu.

Baca Juga: Pengakuan Pilot Israel Soal Pengeboman Bangunan Palestina: Kami Hanya Melampiaskan Rasa Frustasi

Yigal Yehoshua, 56 tahun, dibunuh oleh perusuh Arab di kota Lod, dekat Tel Aviv.

Muhammad Mahammid Kiwan, 17 tahun, tewas di kota Arab utara Umm al-Fahm selama bentrokan dengan polisi anti huru hara Israel.

Keluarga Yehoshua setuju untuk menyumbangkan organnya.

Baca Juga: Marak Donasi Bantu Gaza usai Hancur Digempur Israel, Pemimpin Hamas: Saya Tak Akan Ambil Satu Sen Sekalipun

Ginjal pria Yahudi itu diberikan kepada Randa Aweis, seorang wanita Palestina berusia 59 tahun dari Yerusalem, hasil yang mereka sambut dengan pelukan hangat.

Keluarga Kiwan juga setuju bahwa organ pemuda Arab harus ditransplantasikan untuk membantu orang lain.

Kembali ke rumah membuat anggur isi, Aweis, yang telah menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan ginjal baru merasa terkejut.

Baca Juga: Pesawat Intai Israel Lintasi Wilayah Putrajaya, Analis Pertahanan Malaysia Akui Timbulkan Pertanyaan

"Saya terkejut. Saya terkejut. Saya senang, tetapi juga terkejut," katanya, dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 27 Mei 2021.

Dia mengatakan istri Yehoshua, sambil menangis, telah berbicara dengannya melalui video telepon, menyuruhnya untuk "sehat".

"Saya berharap akan ada perdamaian antara kedua belah pihak," kata Aweis.

Baca Juga: Pesawat Intelijen Israel Tertangkap Basah Terbang di Wilayah Udaranya, Malaysia Akan Diserang?

Saudara laki-laki Yehoshua, Efraim, berkata bahwa mereka akan bertemu dengan keluarganya dan bersukacita atas kesehatannya.

"Dengan pertolongan Tuhan, kami akan bertemu dia dan keluarganya dan akan bersukacita bersama karena dia lebih sehat sekarang," ujarnya.

"Saya pikir kita mungkin menjadi simbol hidup berdampingan," katanya.

Baca Juga: Sebut Jokowi dan Soekarno Punya Sikap Sama soal Konflik Israel-Palestina, Ustaz Adi Hidayat: Kita Bersyukur

Dia menambahkan bahwa dalam menyelamatkan nyawa, tidak peduli siapa orang tersebut adalah yang terpenting.

Di Umm al-Fahm, ayah Muhammad Kiwan, Mahmoud, menyuarakan hal senada.

"Alhamdulillah, ada enam manusia yang dalam bahaya dan selamat karena organ (anak saya), dan saya bangga dengan itu," ucapnya.

"Kami berharap mereka pulih sepenuhnya, apa pun dan siapa pun mereka," katanya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x