Setelah itu, penduduk di Sheikh Jarrah berkumpul untuk mendirikan toko buku mereka sendiri dengan nama yang sama.
Bagi mereka, persatuan dari kedua toko buku tersebut mewakili persatuan antara orang-orang Palestina di Yerusalem dan Gaza.
Toko buku Sheikh Jarrah didirikan sehari setelah Gaza dihancurkan dan dibuka secara resmi pada 26 Mei 2021.
Pada Rabu, Muna al-Kurd selaku aktivis dan jurnalis Palestina terkemuka yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah, membagikan cuplikan pembukaan toko di akun Instagram-nya.
“Penduduk lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem membuka toko buku Samir Mansour, yang dibom dan dihancurkan di Kota Gaza selama agresi baru-baru ini,” kata akun Twitter @aljarmaqnet.
Baca Juga: Organisasi Masyarakat Sipil Palestina Kecam Komentar Direktur UNRWA Soal Serangan Israel ke Gaza
Sedangkan Ahmed Rukn selaku aktivis Palestina yang secara teratur berpartisipasi dalam aksi solidaritas, berbicara kepada Latifeh Abdellatif dari Middle East Eye tentang toko buku yang baru didirikan.
"Idenya adalah agar toko buku itu menjadi toko buku Sheikh Jarrah, tetapi setelah kejadian baru-baru ini di Gaza, keputusan kolektif adalah menamakannya toko buku Samir Mansour sebagai masalah dukungan untuk Gaza, yang menghubungkan Yerusalem dengan Gaza," kata Rukn.
"Kami adalah satu orang dan satu penderitaan dan satu penyebab. Mereka adalah kami dan kami adalah mereka", ujar Rukn, ketika ditanya tentang hubungan antara orang-orang di Yerusalem dan Gaza.