PR BEKASI - Para ilmuwan Swiss telah berhasil memperluas kedalaman di mana microscopic fluorescence imaging atau pencitraan fluoresensi mikroskopis dapat menembus dan memetakan struktur interior otak.
Mikroskop fluoresensi sebelumnya telah diuji coba pada hewan untuk menghasilkan gambar otak dengan resolusi tinggi.
Alat tersebut dapat mengungkapkan detail molekuler dan seluler yang mengesankan pada kedalaman yang dangkal. Tetapi dalam prosesnya cukup invasif dan cakupannya terbatas.
Hal itu, dikarenakan berkas cahaya dengan cepat disebarkan oleh kulit dan tengkorak, selain itu mikroskop fluoresensi juga dibatasi kemampuannya dalam menembus dan menggambarkan bagian dalam otak.
Oleh karena itu, untuk memperluas kedalaman pada mikroskop fluoresensi, para ilmuwan di Swiss menggunakan jendela spektral yang berbeda.
Jendela spektral tersebut adalah near-infrared kedua, yang mencakup frekuensi gelombang cahaya mulai dari 1.000 hingga 1.700 nanometer.
Near-infrared merupakan satu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik, yaitu sekitar 800 sampai 2500 nm.
Penggunaan cahaya pada near-infrared kedua yang kurang rentan terhadap hamburan, memungkinkan para ilmuwan melipat gandakan batas kedalaman tipikal teknologi tersebut.