Seperti diketahui bahwa selama ini vaksin yang paling banyak dikirim WHO ke negara-negara berkembang adalah AstraZeneca.
Baca Juga: 6 Nakes Alami Gejala Mirip Stroke Usai Disuntik, Thailand Tetap Optimis Gunakan Vaksin Sinovac
Alasannya yakni karena harganya terjangkau dan kemudahan penyimpanannya.
"Sekarang adalah momen yang krusial untuk segera mendistribusikan vaksin ini ke orang-orang yang membutuhkan," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 2 Juni 2021.
Perlu diketahui bahwa Sinovac merupakan vaksin Covid-19 kedelapan yang mendapat pengesahan dari WHO.
Jika dipersempit ke region asal, maka Sinovac adalah vaksin Covid-19 kedua asal China yang disahkan.
Sementara, vaksin Covid-19 pertama asal China yang penggunaannya disetujui WHO adalah Sinopharm.
Adapun hasil uji WHO menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 Sinovac memiliki efikasi sebesar 51 persen untuk mencegah gejala parah Covid-19.
Hasil tersebut sejalan dengan hasil uji oleh badan regulator di berbagai negara yang menunjukkan efikasi Sinovac berada di rentang 51-94 persen.