Dikenal Rasis, PM Israel: Saya Telah 'Membunuh' Banyak Orang Arab dalam Hidup Saya

- 15 Juni 2021, 09:20 WIB
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett terkenal rasis dan mendukung penjajahan tanah Palestina.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett terkenal rasis dan mendukung penjajahan tanah Palestina. /Twitter.com/@naftalibennett/

PR BEKASI – Naftali Bennett resmi menjadi Perdana Menteri baru Israel pada Minggu, 13 Juni 2021 menggantikan Benjamin Netanyahu yang telah memimpin selama 12 tahun.

Namun, masyarakat Palestina saat ini sedang dibuat cemas dengan terpilihnya Naftali bennett sebagai Perdana Menteri Israel.

Pasalnya, Naftali Bennett sendiri dikenal sebagai seorang Yahudi sayap kanan yang rasis dan sangat menolak kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: Khawatirkan Perdana Menteri Baru Israel, Otoritas Palestina: Kebijakan Naftali Bennett Akan Lebih Buruk

Bahkan, dirinya juga diketahui sering melontarkan pernyataan rasis selama bergabung dengan kabinet Benjamin Netanyahu.

Diketahui, dalam sebuah pernyataan pada 2013 lalu, Naftali Bennett yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Ekonomi, Menteri Agama, dan Menteri Diaspora Israel mengatakan mendukung kebijakan membunuh tahanan Palestina.

Hal tersebut terjadi saat Benjamin Netanyahu berencana untuk membebaskan sebanyak 104 tahanan Palestina dari penjara Israel.

Baca Juga: Jajak Pendapat: 43 Persen Warga Israel Percaya PM Naftali Bennett Akan Gagal

Namun, Naftali Bennett tidak setuju dengan keputusan Benjamin Netanyahu tersebut, dan dirinya mengusulkan para tahanan Palestina tersebut dibunuh tanpa membawanya ke pengadilan.

"Jika anda menangkap teroris, Anda harus membunuh mereka," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Huffpost pada Selasa, 15 Juni 2021.

Tak sampai disitu, dirinya bahkan mengaku selama hidupnya telah membunuh banyak orang Arab.

Baca Juga: Naftali Bennett Lengserkan Benjamin Netanyahu, Modi Berharap India-Israel Bisa Lebih Lengket

"Saya telah membunuh banyak orang Arab dalam hidup saya dan tidak ada masalah dengan itu," katanya.

Banyak pengamat yang menilai Naftali Bennett dapat membawa konflik Palestina-Israel ke dalam keadaan yang lebih buruk lagi.

Pasalnya, Naftali Bennett sendiri dikenal sebagai salah satu politisi Israel yang menentang berdirinya negara Palestina.

Baca Juga: Naftali Bennet Resmi Jadi PM Israel, Hamas: Tak Mengubah Pandangan Kami Soal Entitas Zionis

Dirinya juga diketahui sebagai pendukung kuat pembangunan pemukiman Yahudi dibangun secara ilegal di atas tanah milik Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Menurutnya, bangsa Yahudi sudah sejak lama mendiami wilayah Palestina jauh sebelum bangsa Arab datang sehingga mereka berhak mendirikan negara Israel.

"Ketika kalian (bangsa Arab) masih memanjat pohon, kami sudah memiliki negara Yahudi di sini. Kami sudah lama di sini sebelum kalian," katanya.

Baca Juga: Siapakah Naftali Bennet? PM Baru Israel yang Menentang Keras Kemerdekaan Palestina

Naftali Bennett juga telah bersumpah akan berusaha menjegal upaya warga Palestina untuk mendirikan negara merdeka.

"Saya akan melakukan apapun menggunakan segala daya upaya untuk menjamin agar mereka (rakyat Palestina) tidak mendapatkan negara," katanya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Sekjen Inisiatif Nasional Rakyat Palestina, Mustafa Barghouti Naftali Bennett merupakan seorang yang sangat rasis.

Baca Juga: Perebutkan Kursi PM Israel, Perolehan Suara Naftali Bennet dengan Benjamin Netanyahu Beda Tipis

Dirinya menilai bahwa kepemimpinan Naftali Bennett akan memberikan dampak lebih buruk pada Palestina dibanding Benjamin Netanyahu.

"Pemerintahan baru ini tak ada bedanya dengan pemerintah Netanyahu, sebab ini juga adalah pemerintahan penjajah, pendudukan kolonial, diskriminasi rasial sebagaimana pemerintahan sebelumnya, bahkan lebih buruk." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Huff Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x