Baca Juga: TKA China Masuk ke Indonesia saat PPKM Darurat, Sudjiwo Tedjo: Mudah-mudahan Itu Hoaks
Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan populasi panda raksasa liar di China adalah penanaman kembali dan penghidupan kembali hutan bambu, kata laporan.
Makanan panda raksasa sebagian besar terdiri dari bambu. Satu orang dewasa makan hingga 45 pon batang bambu setiap hari.
Lima tahun lalu, Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam menurunkan panda raksasa dari daftar spesies yang terancam punah. Namun, pada saat itu, China berargumen bahwa ancaman terhadap hewan tersebut masih signifikan.
Laporan Penilaian Global 2019 tentang Layanan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem menunjukkan bahwa “keanekaragaman hayati global terus menurun, 75 persen permukaan bumi dan 66 persen lautan telah berubah karena aktivitas manusia”.
Namun, disebutkan bahwa “China telah membuat kemajuan yang patut dipuji di bidang konservasi keanekaragaman hayati, dengan investasi pemerintah dan kesadaran warga yang terus meningkat”.
Laporan tersebut mengatakan bahwa “Populasi spesies yang terancam punah seperti antelop Tibet, panda raksasa, ibis jambul, dan macan tutul salju telah tumbuh secara substansial".***