Kurang Dapat Keamanan Kerja dan Tunjangan Berlarut-Larut, Mayoritas Dokter Kontrak di Malaysia Alami Frustasi

- 14 Juli 2021, 08:36 WIB
Mayoritas dokter kontrak di Malaysia dikabarkan mengalami frustasi akibat pemerintah kurang memperhatikan keamanan bekerja mereka serta tunjangan yang berlarut-larut dalam pandemi Covid-19 yang sudah terjadi lebih dari setahun ini.
Mayoritas dokter kontrak di Malaysia dikabarkan mengalami frustasi akibat pemerintah kurang memperhatikan keamanan bekerja mereka serta tunjangan yang berlarut-larut dalam pandemi Covid-19 yang sudah terjadi lebih dari setahun ini. /REUTERS/Lim Huey Teng

Baca Juga: Kemenkes Malaysia Sebut Covid-19 Varian Lambda Lebih Bahaya dari Varian Delta, Telah Menyebar di 30 Negara

Menteri Kesehatan Adham Baba telah mengakui bahwa masalah ini ada dan dia mengatakan Kabinet sedang disiapkan untuk mengubah skema untuk pekerja kesehatan kontrak sehingga mereka menerima lebih banyak manfaat.

Dia menguraikan bahwa per 31 Mei 2021, ada sekitar 35.000 pekerja kontrak perawatan kesehatan di seluruh negeri, terdiri dari sekitar 23.000 dokter, 5.000 petugas gigi dan 7.000 apoteker.

Adham Baba menunjukkan bahwa beberapa petugas layanan kesehatan ini akan diberikan posisi permanen berdasarkan prestasi dan kinerja mereka selama pekerjaan rumah tangga mereka. Dia telah mengimbau mereka untuk "tetap sabar dan tenang".

Dia menambahkan, pemerintah juga baru-baru ini melakukan penyesuaian gaji untuk beberapa tenaga medis kontrak.

“Penyesuaiannya hampir sama dengan gaji dan kelas yang diangkat sebagai dokter tetap. Tidak ada banyak perbedaan,” katanya.***

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x