Kasus Covid-19 Melonjak, Bahrain Masukkan Indonesia ke 'Daftar Merah' Negara yang Dilarang Masuk

- 14 Juli 2021, 11:10 WIB
Bahrain memasukkan Indonesia ke dalam
Bahrain memasukkan Indonesia ke dalam /Hamad I Mohammed/REUTERS

PR BEKASI - Urusan Penerbangan Sipil Bahrain mengatakan, izin masuk akan dilarang bagi 16 negara termasuk Tunisia, Iran, Meksiko, Filipina, dan Indonesia karena kasus virus corona.

Bahrain menangguhkan izin masuk para turis dari negara-negara yang memiliki "Daftar Merah" pada Mei terkait virus corona, mencakup India, Pakistan, Sri Lanka dan yang lainnya.

Biarpun melarang izin masuk, Bahrain mengecualikan warga negara dan penduduk yang memiliki visa tinggal valid dari larangan.

Baca Juga: Jepang Kirim Pesawat Tarik Warganya Pulang di Tengah Lonjakan Covid-19 di Indonesia

Mereka yang memiliki warga negara Bahrain dan pemegang visa tinggal tidak terkena penangguhan.

Akan tetapi, mereka diharuskan memberikan tes PCR sebelum naik pesawat.

Selain itu, para warga yang negara Bahrain dan pemegang visa juga harus menjalani karantina 10 hari usai kedatangan.

Baca Juga: Indonesia Tembus 2,6 Juta Kasus Infeksi Covid-19, Suplai Oksigen Jadi Sorotan Media Asing

Bahrain juga akan menerapkan karantina 10 hari pencegahan untuk individu yang divaksinasi.

Juga bagi mereka yang tidak divaksinasi dari negara lain, di rumah masing-masing atau di tempat yang berlisensi untuk karantina.

Sebelumnya, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia telah menjadi sorotan media asing beberapa waktu terakhir ini.

Baca Juga: Cek Fakta: Dokumen Bank Dunia Beredar Sebut Tanggal Berakhirnya Pandemi Covid-19

Pada Selasa, rekor peningkatan pasien positif Covid-19 di Indonesia terjadi.

Reuters menyampaikan, pihak berwenang mengumumkan rencana untuk memesan oksigen dan puluhan ribu konsentrator dari luar negeri.

Hal itu guna merawat pasien yang menderita karena fungsi pernapasan mereka tak berjalan dengan baik.

Baca Juga: Thailand Dukung Rencana Campuran Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac-AstraZeneca

Indonesia tengah berjuang melawan pandemi virus corona yang dipicu varian baru sangat menular, yaitu Delta.

Meningkatnya jumlah pasien, dikatakan media tersebut, telah menghancurkan bagian-bagian sistem kesehatan hingga titik puncaknya.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters, permintaan oksigen medis telah melampaui kapasitas produksi lebih dari 1,700 ton per hari.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 47.899, Netizen Sindir Luhut Klaim Covid-19 Terkendali

"Yang terjadi adalah peningkatan yang signifikan. Yang dulu 400 ton, sekarang menjadi 2.000 ton," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Dikatakan sembilan provinsi telah melaporkan okupansi tempat tidur rumah sakit di atas 80 persen, termasuk di dalamnya DKI Jakarta dan Jawa Barat.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah