Kim Jong Un Ultimatum Remaja Korut yang Pakai Kata 'Oppa', Bisa Dipenjara hingga Hukuman Mati

- 20 Juli 2021, 11:48 WIB
 Rezim Kim Jong Un mengancam pemuda Korea Utara untuk tidak untuk mematuhi bahasa standar negara itu dan tidak menggunakan bahasa gaul Korea Selatan seperti kata “oppa” dalam percakapan sehari-hari.
Rezim Kim Jong Un mengancam pemuda Korea Utara untuk tidak untuk mematuhi bahasa standar negara itu dan tidak menggunakan bahasa gaul Korea Selatan seperti kata “oppa” dalam percakapan sehari-hari. /The Korea Times/

PR BEKASI – Para Kpopers yang berencana untuk mengunjungi Korea Utara nampaknya harus lebih berhati-hati saat berada di negara tirai besi itu.

Pasalnya, bila sengaja atau tanpa sengaja mengucapkan suatu kata dengan bahasa gaul Korea Selatan maka Anda akan berakhir di kurungan penjara.

Baru-baru ini, rezim Kim Jong Un telah memerintahkan pemuda Korea Utara untuk mematuhi bahasa standar negara itu.

Baca Juga: Kim Jong Un Kehilangan Berat Badan 20 Kg, BIN Korea Utara Sebut Tak Ada Masalah Kesehatan 

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh surat kabar pemerintah Korea Utara pada Minggu, 18 Juli 2021.

"Anak muda Korea Utara harus tetap berpegang pada bahasa standar superior negara mereka," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, Selasa, 20 Juli 2021.

Selain itu pemuda Korea Utara juga diminta untuk mengikuti gaya hidup tradisional sebagai upaya rezim Kim Jong Un untuk membasmi pengaruh budaya Korea Selatan yang semakin menjamur di negara komunis tersebut.

Baca Juga: Kim Jong Un Kehilangan Berat Badan Mendadak, Warga Korea Utara Khawatir dan Patah Hati

Tak sampai di situ, surat kabar tersebut juga melayangkan kritik pada budaya Korea Selatan dalam segala hal mulai dari gaya rambut hingga kata-kata yang diucapkan.

"Penetrasi ideologis dan budaya di bawah papan warna-warni borjuasi bahkan lebih berbahaya daripada musuh yang mengambil senjata," katanya.

Seperti diketahui, saat ini Korea Utara sedang gencar-gencarnya untuk menghilangkan pengaruh budaya asing dari negaranya.

Baca Juga: Kim Jong Un: Pyongyang harus Siap 'Konfrontasi' dengan Washington 

Bahkan, pada Desember 2020 lalu Kim Jong Un telah menyetujui pembentukan undang-undang baru yang khusus dirancang untuk menghilangkan dan mencegah budaya Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang masuk ke Korea Utara.

Hal tersebut mengancam para pemuda Korea Utara yang saat ini banyak menggunakan bahasa gaul Korea Selatan dalam percakapan sehari-hari.

Contohnya penggunaan kata "oppa" yang saat ini marak digunakan wanita di dunia, termasuk di Korea Utara.

Baca Juga: Berat Badan Kim Jong Un Terlihat Lebih Kurus, Intelijen Khawatirkan Suksesi Korea Utara

Kata oppa sendiri sebenarnya merupakan nama panggilan bagi kakak laki-laki dalam bahasa Korea.

Namun, di Korea Selatan seiring berjalannya waktu kata oppa tersebut kemudian digunakan para perempuan sebagai nama panggilan untuk kekasihnya.

Siapa pun yang kedapatan menggunakan bahasa asing dan memiliki materi budaya negara lain maka dapat menghabiskan hidupnya hingga 15 tahun di penjara.

Baca Juga: Kim Jong Un Sebut K-Pop Mirip Kanker Ganas, Anak-anak Muda di Korea Utara Dinilai Jadi Makin Tak Patuh 

Sementara itu, mereka yang kedapatan mendistribusikan materi selundupan budaya asing akan menghadapi hukuman mati.

Kim Jong Un, yang merupakan pemimpin tertinggi Korea Utara generasi ketiga beberapa waktu lalu menyebut Kpop sebagai “kanker ganas" yang merusak generasi milenial Korea Utara.

Sebuah survei terhadap 116 pembelot Korea Utara pada tahun 2020 oleh Seoul National University menemukan bahwa hampir 48 persen telah sering menonton TV dan film Korea Selatan, dan mendengarkan musiknya, sebelum mereka melarikan diri.

Baca Juga: Dianggap Dapat Sebarkan Covid-19 Dari China, Kim Jong Un Perintahkan Tangkap Serta Bunuh Kucing dan Merpati 

Hanya 8.6 persen mengatakan mereka tidak pernah mengkonsumsi budaya pop Korea Selatan sebelum mereka membelot.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x