Ilmuwan Temukan Fosil 'Nenek Moyang' Buaya Berusia 150 Juta Tahun di Chili

- 25 Juli 2021, 12:29 WIB
Bentuk fosil berusia 150 juta tahun yang ditemukan di Chili dan dikatakan sebagai nenek moyang buaya.
Bentuk fosil berusia 150 juta tahun yang ditemukan di Chili dan dikatakan sebagai nenek moyang buaya. /Reuters

PR BEKASI - Diketahui fosil merupakan artefak kuno penting yang dapat menambah pengetahuan mengenai dunia di zamannya.

Dalam konteks ini, kerangka fosil berusia 150 juta tahun yang ditemukan di pegunungan Chili selatan kini telah dinilai sebagai nenek moyang reptil semiakuatik.

Museum Ilmu Pengetahuan Alam Argentina mengumumkan, fosil dari reptil semiakuatik yang di masa sekarang dikenal sebagai buaya.

Baca Juga: Momentum Earth Hour 2021, Ridwan Kamil Ajak Generasi Muda Kurangi Energi Fosil

Spesies bernama Burkesuchus mallingrandensis, ditemukan pada tahun 2014 di deposit fosil Andes dekat kota Patagonia Mallin Grande oleh peneliti Argentina dan Chili.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Daily Sabah pada Minggu, 25 Juli 2021, sejak itu telah dianalisis di Museum Ilmu Pengetahuan Alam Argentina (MACN) di Buenos Aires.

Spesimen tersebut merupakan 'kakek dari para buaya saat ini, dan seharusnya memungkinkan ilmuwan untuk memahami bagaiman evolusi mereka.

Baca Juga: Studi: 8.7 Juta Kematian di Seluruh Dunia Akibat Bahan Bakar Fosil Terjadi Tahun 2018

Para ilmuwan percaya fosil itu akan membantu mereka memahami bagaimana reptil ini berubah dari terestrial menjadi akuatik.

Bersama dengan fosil lainnya, penemuan ini mendukung gagasan bahwa Amerika Selatan adalah tempat lahirnya evolusi buaya.

Sekitar 200 juta tahun yang lalu dikatakan buaya lebih kecil dan tidak hidup di air.

"Ahli paleontologi selalu ingin tahu seperti apa transisi itu," ucap Federico Agnolin, yang menemukan spesimen.

Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Polusi Bahan Bakar Fosil Jauh Lebih Berbahaya dari Sebelumnya

"Apa yang Burkesuchus tunjukkan adalah serangkaian sifat unik, yang tidak dimiliki buaya lain karena merekalah yang pertama kali mulai masuk ke air, ke air tawar," kata Agnolin.

Menurut MACN, buaya muncul pada awal periode Jurassic, sekitar waktu dinosaurus pertama.

Dalam beberapa juta tahun mereka masuk ke air, berkat keberadaan laut yang hangat dan dangkal.

Amerika Selatan terkenal dengan kekayaan fosil buaya lautnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah