Media Asing Soroti Gereja Katolik di Jakarta, Ubah Pusat Pelayanan Pastoral Jadi Bangsal Covid-19

- 28 Juli 2021, 15:12 WIB
Media asing menyoroti Gereja Katolik di Jkarta, Indonesia yangmengubah Pusat Pelayanan Pastoral jadi bangsal Covid-19.
Media asing menyoroti Gereja Katolik di Jkarta, Indonesia yangmengubah Pusat Pelayanan Pastoral jadi bangsal Covid-19. /Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana


PR BEKASI - Media asing menyoroti Gereja Katolik di Jakarta, Indonesia.

Gereja Katolik tersebut telah mengubah sebuah pusat pelayanan pastoral menjadi bangsal isolasi untuk merawat pasien Covid-19.

Hal tersebut terjadi pada saat Jakarta menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 yang telah menghancurkan dan membanjiri rumah sakit.

Yustinus Ardianto selaku pastor imam katolik yang bertanggung jawab atas fasilitas tersebut mengatakan bahwa hampir 90 suster, imam, dan perawat ditugaskan untuk merawat pasien Covid-19.

Baca Juga: Media Asing Soroti Polemik Bisnis Elit Anti-Lockdown, Pengaruhi Jokowi di Tengah Krisis Infeksi Covid-19

"Hampir 90 suster, imam dan perawat lainnya merawat sekitar 60 pasien di pusat Samadi," kata Pastor Yustinus Ardianto, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 28 Juli 2021.

“Bagi saya, proses penyembuhan bukan hanya tentang obat-obatan, tetapi juga lingkungan yang nyaman,” kata Pastor Yustinus.

Diberitakan bahwa sebelumnya, pastor Yustinus juga baru sembuh dari virus Covid-19.

Dengan mengelilingi taman pusat, di mana terdapat 75 kamar di Samadi dengan sebagian besar pasien menderita gejala Covid-19 yang lebih ringan.

Baca Juga: Media Asing Soroti Pelonggaran PPKM di Indonesia, Didorong Masalah Sosial dan Ekonomi

Pastor Yustinus juga mengatakan bahwa ada sekitar 70 orang yang telah dirawat dan dipulangkan.

Didanai oleh Keuskupan Agung Katolik Roma Jakarta dan sumbangan, dia juga menerima orang-orang dari agama apa pun di Indonesia.

"Kami adalah saudara satu sama lain," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa sebagian besar pasien berasal dari latar belakang yang berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Media Asing Soroti Aksi Pria Idaf Covid-19 Menyamar Jadi Istrinya dan Nekat Selinap Naik ke Pesawat

Gereja katolik tersebut juga menyumbangkan apa yang mereka bisa untuk biaya perawatan setidaknya lima juta rupiah per pasien.

"Kami menerima pasien di sini, pertama selama masih ada kamar, kedua masih memungkinkan untuk mengobati kondisinya," katanya, menambahkan.

Sehingga mereka yang harus mengurapi dan memberikan ritus terakhir kepada imam lain yang menderita Covid-19 melalui Zoom sebelum meninggal.

Florentina Suharni Caturwati selaku guru dan pasien di Samadi, mengatakan bahwa pihak berwenang harus mencoba dan menemukan lebih banyak fasilitas serupa untuk digunakan sebagai bangsal isolasi selama pandemi.

Pastor Yustinus juga mengatakan bahwa staf yang menjalankan Samadi tahu bahayanya jika mereka tertular Covid-19.

"Itu risiko layanan kami," ujarnya

Sementara rumah sakit, khususnya di pulau Jawa dan Bali, telah dibanjiri pasien selama sebulan terakhir, karena tingkat infeksi dan kematian Covid-19 telah mencapai rekor tertinggi oleh varian Delta yang sangat menular.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x