Korea Utara Makin Disoroti, Kim Yo Jong Sebut Korea Selatan dan AS Harus 'Membayar' untuk Latihan Militer

- 11 Agustus 2021, 15:07 WIB
Korea utara semakin menjadi sorotan usai Kim Yo Jong menyebutkan bahwa Korea Selatan dan AS harus membayar untuk latihan militer.
Korea utara semakin menjadi sorotan usai Kim Yo Jong menyebutkan bahwa Korea Selatan dan AS harus membayar untuk latihan militer. /JORGE SILVA/REUTERS

Latihan itu, yang diperkirakan akan berlangsung dari 16 hingga 26 Agustus, telah menyebabkan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea setelah hubungan yang tiba-tiba mencair setelah Seoul dan Pyongyang sepakat pada bulan Juli lalu untuk menyambungkan kembali hotline yang dipotong Pyongyang tahun lalu.

Baca Juga: Dua Tentara Meninggal Saat Isolasi, Korea Utara Diduga Alami Kasus Kematian Covid-19 Pertama

Beberapa jam setelah pernyataan Kim, Korea Utara tidak menjawab panggilan rutin di hotline antar-Korea, kata kementerian unifikasi dan pertahanan Korea Selatan pada Selasa sore.

Kedua Korea biasanya check-in melalui hotline dua kali sehari, dan pejabat Korea Utara menjawab panggilan pagi seperti biasa di hotline yang dikelola oleh militer Korea Selatan serta yang digunakan oleh kementerian unifikasi, yang menangani hubungan dengan Korea Utara.

Reaksi Korea Utara yang bersenjata nuklir terhadap latihan itu juga mengancam membatalkan upaya Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk membuka kembali kantor penghubung bersama yang diledakkan Pyongyang tahun lalu dan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan hubungan.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan menolak mengomentari latihan pendahuluan pada hari Selasa dengan mengatakan kedua negara masih membahas waktu, skala dan metode latihan reguler.

Baca Juga: Korea Utara Terus Kembangkan Rudal Nuklir, Langgar Sanksi Internasional

Kementerian unifikasi Korea Selatan, yang menangani hubungan dengan Korea Utara, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak akan berspekulasi tentang niat Korea Utara tetapi akan mempersiapkan segala kemungkinan.

Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat Martin Meiners juga menolak mengomentari pernyataan Korea Utara dan mengatakan itu bertentangan dengan kebijakan untuk mengomentari pelatihan.

“Kegiatan pelatihan gabungan adalah keputusan bilateral ROK-AS, dan keputusan apa pun akan menjadi kesepakatan bersama,” katanya, menggunakan inisial nama resmi Korea Selatan.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah