Mereka juga telah mengabaikan keputusan pengadilan internasional 2016 di Den Haag yang menyatakan klaim historisnya atas sebagian besar perairan Laut Natuna Utara tidak berdasar.
Baca Juga: Hubungan dengan China Memanas, India Kirim Kapal AL ke Laut Natuna Utara
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir antara China dan negara-negara lain yang juga mengklaim Laut Natuna Utara.
Sementara itu Angkatan Laut AS secara teratur melakukan operasi kebebasan navigasi melalui perairan yang disengketakan, yang ditentang China, dengan mengatakan mereka tidak membantu mempromosikan perdamaian atau stabilitas.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah meningkatkan jangkauan ke wilayah tersebut, dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Austin mengunjungi daerah tersebut.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengadakan sejumlah pertemuan virtual dengan pejabat Asia Tenggara awal bulan ini.
Baca Juga: Tak Masukkan Taiwan dan Laut Natuna Utara sebagai Wilayahnya dalam Peta, China Kecam Media AS
Kamala Harris mengatakan kawasan suasana yang kondusif di Laut Natuna Utara sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran AS.
Dirinya menambahkan bahwa kemitraan AS di Singapura, di Asia Tenggara, dan di seluruh Indo-Pasifik adalah prioritas utama bagi AS.
Dia juga berusaha menghilangkan kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan AS-China dapat memaksa negara-negara yang memiliki hubungan kuat dengan kedua ekonomi utama dunia itu untuk memilih pihak.