Kamala Harris Tuduh China Lakukan Intimidasi untuk Klaim Seluruh Laut Natuna Utara

- 24 Agustus 2021, 17:54 WIB
Wakil Presiden AS, Kamala Harris tuduh China lakukan pemaksaan dan intimidasi untuk mengklaim seluruh wilayah Laut Natuna Utara dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Wakil Presiden AS, Kamala Harris tuduh China lakukan pemaksaan dan intimidasi untuk mengklaim seluruh wilayah Laut Natuna Utara dari berbagai negara di Asia Tenggara. /REUTERS

 

PR BEKASI – Amerika Serikat (AS) menuduh China telah melanggar hukum dengan melakukan pemaksaan dan intimidasi untuk mengklaim seluruh wilayah Laut Natuna Utara dari berbagai negara di Asia Tenggara.

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Presiden AS, Kamala Harris pada Selasa, 24 Agustus 2021 saat berkunjung ke Singapura.

“Kami tahu bahwa China terus memaksa, mengintimidasi, dan mengklaim sebagian besar Laut China Selatan,” kata Kamala Harris, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Selasa, 24 Agustus 2021.

Menurut Kamala Harris, Tindakan China tersebut dapat mengancam kedaulatan negara di Kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Nelayan Asia Tenggara Terancam Kehilangan Mata Pencaharian Akibat Klaim Sepihak China di Laut Natuna Utara

"Tindakan China terus merusak tatanan berbasis aturan dan mengancam kedaulatan negara di sekitar Laut Natuna Utara. AS berdiri bersama sekutu dan mitra kami dalam menghadapi ancaman ini,” katanya.

China diketahui mengklaim hampir seluruh kawasan Laut Natuna Utara yang kaya sumber daya, yang dilalui perdagangan pengiriman triliunan dolar setiap tahun, dengan klaim yang bersaing dari empat negara Asia Tenggara serta Taiwan.

China telah dituduh menyebarkan berbagai perangkat keras militer, termasuk rudal anti-kapal dan rudal permukaan ke udara di sana.

Mereka juga telah mengabaikan keputusan pengadilan internasional 2016 di Den Haag yang menyatakan klaim historisnya atas sebagian besar perairan Laut Natuna Utara tidak berdasar.

Baca Juga: Hubungan dengan China Memanas, India Kirim Kapal AL ke Laut Natuna Utara

Ketegangan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir antara China dan negara-negara lain yang juga mengklaim Laut Natuna Utara.

Sementara itu Angkatan Laut AS secara teratur melakukan operasi kebebasan navigasi melalui perairan yang disengketakan, yang ditentang China, dengan mengatakan mereka tidak membantu mempromosikan perdamaian atau stabilitas.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah meningkatkan jangkauan ke wilayah tersebut, dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Austin mengunjungi daerah tersebut.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengadakan sejumlah pertemuan virtual dengan pejabat Asia Tenggara awal bulan ini.

Baca Juga: Tak Masukkan Taiwan dan Laut Natuna Utara sebagai Wilayahnya dalam Peta, China Kecam Media AS

Kamala Harris mengatakan kawasan suasana yang kondusif di Laut Natuna Utara sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran AS.

Dirinya menambahkan bahwa kemitraan AS di Singapura, di Asia Tenggara, dan di seluruh Indo-Pasifik adalah prioritas utama bagi AS.

Dia juga berusaha menghilangkan kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan AS-China dapat memaksa negara-negara yang memiliki hubungan kuat dengan kedua ekonomi utama dunia itu untuk memilih pihak.

“Keterlibatan kami di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik tidak bertentangan dengan satu negara, juga tidak dirancang untuk membuat siapa pun memilih antar negara,” katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x