Beri Pesan ke Taliban, Jurnalis Amerika: Negara Terbaik Bagi Muslim Adalah Negara Sekuler

- 27 Agustus 2021, 13:15 WIB
Jurnalis Amerika Serikat, Hafsa Lodi memberikan pesan pada Taliban bahwa negara terbaik bagi Muslim adalah negara sekuler.
Jurnalis Amerika Serikat, Hafsa Lodi memberikan pesan pada Taliban bahwa negara terbaik bagi Muslim adalah negara sekuler. /Mojeh Magazine

 

PR BEKASI - Hafsa Lodi, Jurnalis perempuan asal Amerika Serikat, memberikan pesan terbuka kepada Taliban yang saat ini memegang kekuasaan Afghanistan.

Sebagaimana diketahui, pemerintahan Afghanistan diambil alih oleh Taliban pada tanggal 15 Agustus 2021 lalu dengan ditandai jatuhnya Kabul.

Usai mengambil alih kekuasaan, Taliban melalui juru bicaranya Zabihullah Mujahid membeberkan rancangan peraturan baru di Afghanistan.

Zabihullah Mujahid mengungkapkan rancangan peraturan baru di Afghanistan yakni pelarangan musik dan perempuan wajib mengenakan jilbab.

Baca Juga: Jurnalis Amerika Sebut Taliban Manupulasi Syariah: Demi Agenda Ekstremis dan Patriarki

"Musik dilarang dalam Islam. Kami berharap bisa membujuk rakyat untuk tidak mendendangkan musik," tutur Zabihullah.

Menurut jurnalis Amerika Serikat Hafsa Lodi, banyak rezim Islami yang memanipulasi syariah untuk agenda ekstrimis dan patriarki.

Penafsiran syariah tersebut, lanjut Hafsa, dilakukan sewenang-wenang dan absolutis akan melucuti hak dan kebebasan perempuan.

"Di Iran, versi syariah yang diterapkan setelah Revolusi Islam 1979 menurunkan usia menikah anak perempuan dari 18 menjadi 13 tahun.

Baca Juga: Warga Afghanistan yang Angka Vaksin Covid-19 Turun 80 Persen Sejak Dikuasai Taliban, UNICEF Beri Peringatan

"Mereka melarang perempuan memperoleh pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi dan memaksa perempuan mengenakan hijab," ucapnya, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Indepent pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Atas dasar tersebut, Hafsa meminjam pendapat feminis Maroko Asma Lambaret yang menganjurkan penafsiran persamaan hak setiap gender dalam Al-Quran.

"Islam yang diajarkan oleh para ulama melindungi dan memberdayakan. Hal ini berbanding terbalik dengan ajaran syariat yang diterapkan Taliban," tuturnya.

Pada penutupnya, Hafsa menekankan pendapat cendekiawan Muslim Sudan Abdullahi Ahmed An-Na'im soal konsep negara Muslim terbaik.

"Negara terbaik bagi Muslim adalah negara sekuler karena hanya dengan demikian seseorang dapat menjadi Muslim dengan keyakinan dan pilihan yang bebas," tuturnya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x