Nahmias merupakan seorang insinyur biomedis di Universitas Ibrani dan merupakan anggota fakultas di Pusat Teknik Kedokteran Universitas Harvard di Boston.
"Tidak ada peluru perak, tetapi fenofibrate jauh lebih aman daripada obat lain yang diusulkan hingga saat ini," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa cara kerjanya membuatnya kurang efektif hanya dengan varian Covid-19 tertentu.
Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Vaksin Covid-19 Aman bagi Penderita Penyakit Arthritis dan Lupus
Menurut penelitian tersebut, semua 15 pasien meninggalkan rumah sakit dalam waktu kurang dari seminggu dan tidak memiliki efek samping dari obat tersebut.
Beberapa pasien juga ada yang melaporkan efek samping Covid-19 selama empat minggu masa tindak lanjut.
Meskipun hasilnya menjanjikan, para peneliti mengatakan bahwa hanya uji coba yang lebih besar yang dapat membuktikan keefektifan obat tersebut sebagai pengobatan Covid-19.
Menurut para peneliti, dua uji coba fase 3 sedang berlangsung di Amerika Selatan dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Studi China Ungkap Antibodi Vaksin Sinovac Memudar Setelah 6 Bulan
Dr Marc Siegel, seorang profesor kedokteran di NYU Langone Medical Center di New York City, bereaksi dengan menghimbau agar hati-hati terhadap temuan tersebut.