Kepala pasukan khusus militer Guinea, Letnan Kolonel Mamady Doumbouya, kemudian muncul di televisi publik.
Dia memakai bendera nasional Guinea dan mengatakan adanya kesalahan dalam mengurus pemerintah sehingga memunculkan kudeta.
“Kami tidak akan lagi mempercayakan politik kepada satu orang, kami akan mempercayakan politik kepada rakyat,” kata Doumbouya.
Baca Juga: Baru Terlepas dari Wabah Ebola, Guinea Dilanda Wabah Virus Baru Mematikan Selain Covid-19
Dikatakannya Guinea merupakan negara yang indah dan tidak perlu 'diperkosa' lagi, yang diperlukan hanyalah menjaga dan mencintainya.
Youssouf Bah, seorang jurnalis yang berbasis di Conakry, mengatakan anggota pasukan khusus mengatakan kepadanya ini bukan kudeta militer.
"Kami di sini untuk membebaskan orang-orang," tuturnya menirukan.
Dia mencatat ada perayaan di antara orang-orang di banyak lingkungan di ibukota, dan tidak adanya patroli militer di jalan-jalan.
“Ada saatnya ketika orang Guinea meminta perubahan, sebagian besar orang Guinea meminta perubahan. Jadi inilah yang sebenarnya terjadi,” kata Bah.***