PR BEKASI – Menjelang peringatan 20 tahun serangan teror 9-11 pada Sabtu, 11 September 2021 mendatang, berbagai teori konspirasi kembali bermunculan terkait penyebab runtuhnya menara kembar WTC.
Salah satu teori konspirasi mengungkapkan bahwa campuran air dari sistem sprinkler dan aluminium cair dari lambung pesawat yang meleleh menciptakan ledakan yang menyebabkan runtuhnya WTC di New York.
Teori tersebut dikemukakan oleh ilmuwan material asal perusahaan penelitian independen SINTEF pada 2011 lalu
Baca Juga: Pandangan Warga AS ke Arab Saudi Berbeda Pasca Serangan WTC 9-11, Layaknya Penjelmaan Iblis
Tepat sebelum dua gedung pencakar langit itu runtuh pada 11 September 2001, ledakan kuat di dalam gedung dapat terdengar, membuat banyak orang percaya bahwa balok baja yang terlalu panas di gedung itu bukanlah penyebab keruntuhan.
Ledakan itu telah teori memunculkan teori konspirasi bahwa seseorang telah menempatkan bahan peledak di dalam menara WTC.
ilmuwan senior Christian Simensen dari SINTEF Materials and Chemistry telah membuat teori alternatif berdasarkan fisika material tentang apa yang terjadi di menara ketika mereka diserang oleh pesawat.
Baca Juga: Studi Sebut Responden Serangan WTC 9-11 Rentan Terkena Penyakit Hati
Peneliti SINTEF tersebut percaya bahwa teorinya lebih mungkin mencerminkan situasi sebenarnya daripada penjelasan resmi tentang keruntuhan WTC pada serangan 9-11.