Tetapi para ahli mengatakan bahwa banyak dari pengaruh ekonomi itu akan hilang jika China, Rusia, atau negara lain memberikan dana kepada Taliban.
Baca Juga: Jajak Pendapat Terbaru: Donald Trump Akan Kalahkan Joe Biden Bila Pilpres AS Dilakukan Hari Ini
Di sisi lain, Italia, presiden saat ini dari Kelompok 20 ekonomi utama telah mencoba untuk mengatur pertemuan G20 virtual di Afghanistan.
Namun, tidak ada tanggal yang diumumkan, di mana menunjukkan perselisihan di antara kelompok tersebut.
Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam panggilan telepon pada 29 Agustus bahwa masyarakat internasional harus terlibat dengan Taliban dan membimbing mereka secara positif.
"Sambil menghormati kedaulatan Afghanistan, AS harus mengambil tindakan nyata untuk membantu Afghanistan memerangi terorisme dan menghentikan kekerasan, daripada bermain standar ganda atau memerangi terorisme secara selektif," kata Wang.
Baca Juga: Keluarga Pasukan AS Korban Teror Kabul Berharap Joe Biden Dibakar di Neraka
Sementara itu, hingga saat ini China belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan.
Tetapi Menteri Luar Negeri China pada Juli telah menjamu Mullah Baradar, yang sejak itu ditunjuk sebagai wakil perdana menteri.
Dia juga mengatakan bahwa dunia harus membimbing dan mendukung Afghanistan saat transisi ke pemerintahan baru alih-alih memberikan lebih banyak tekanan padanya.***