Taliban Dituduh Memukul dan Menahan Wartawan Karena Meliput Protes di Afghanistan

- 10 September 2021, 08:18 WIB
Taliban dituduh telah menyiksa wartawan karena meliput protes di Afghanistan.
Taliban dituduh telah menyiksa wartawan karena meliput protes di Afghanistan. /Al Jazeera

 

PR BEKASI - Para pejuang Taliban telah dituduh memukuli dan menahan wartawan karena meliput protes di ibukota Afghanistan, Kabul, menimbulkan pertanyaan atas janji kelompok itu tentang kebebasan media.

Dilansir dari Al Jazeera, dua wartawan surat kabar Etilaatroz, Taqi Daryabi dan Nematullah Naqdi, ditahan oleh Taliban saat meliput protes perempuan di barat Kabul pada Rabu pagi.

Dua wartawan surat kabar lainnya, Aber Shaygan dan Lutfali Sultani, bergegas ke kantor polisi bersama dengan editor surat kabar, Kadhim Karimi, untuk menanyakan keberadaan rekan-rekan mereka.

Tetapi begitu mereka sampai di kantor polisi, kata mereka, para pejuang Taliban mendorong dan menampar mereka serta menyita semua barang milik mereka, termasuk telepon genggam.

Baca Juga: China dan Taliban Makin Mesra, Beijing Siap Beri Dana Rp441 Miliar untuk Afghanistan

"Karimi baru saja menyelesaikan hukumannya, ketika salah satu Taliban menamparnya dan menyuruhnya pergi," kata Shaygan kepada Al Jazeera yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Jumat, 10 September 2021.

Dia juga menambahkan bahwa begitu mereka memperkenalkan diri sebagai jurnalis, Taliban memperlakukan mereka dengan hina.

Kemudian Shaygan mengatakan bahwa ketiga pria itu dibawa ke sel sel tahanan kecil dengan 15 orang di dalamnya, dua di antaranya adalah wartawan Reuters dan Anadolu Agency Turki.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x