Pada saat itu, Mujahid mendorong wartawan untuk transparan dan melaporkan realitas kehidupan di Afghanistan yang dikelola Taliban.
Tetapi dalam minggu-minggu berikutnya, media sosial Afghanistan penuh dengan video dan gambar yang menunjukkan pejuang bersenjata kelompok itu berusaha mencegah wartawan melakukan pekerjaan mereka.
Selama waktu itu, Taliban telah berulang kali dituduh melakukan pelanggaran terhadap jurnalis.
Tuduhan ini berkisar dari penggunaan intimidasi, kekerasan fisik, perusakan dan penyitaan properti dan penahanan pekerja media.***