Selama mereka ditahan, ketiganya mendengar laporan tentang pelecehan yang mengganggu yang dialami oleh Daryabi (22) dan Naqdi (28) yang ditahan di kamar terpisah.
"Kami bisa mendengar jeritan dan tangisan mereka melalui dinding," kata teman satu sel tentang tangisan yang menusuk.
Baca Juga: Taliban Tak Bersedia Buka Hubungan Diplomatik Afghanistan dengan Israel
"Rekan satu sel bahkan mendengar suara wanita menangis karena kesakitan," katanya.
Gambar yang diunggah oleh surat kabar online mengisi sisa cerita.
Mereka menunjukkan bukti fisik yang jelas tentang pencambukan dan pemukulan dengan kabel yang dialami kedua pria tersebut.
Punggung bawah, kaki bagian atas, dan wajah Daryabi ditutupi dengan luka merah tua. Lengan kiri, punggung atas, kaki bagian atas, dan wajah Naqdi juga dipenuhi bekas merah.
"Mereka dipukuli begitu parah, mereka tidak bisa berjalan. Mereka dipukul dengan senjata, ditendang, dicambuk dengan kabel, ditampar," kata Shaygan.
Baca Juga: Taliban Timpa Mural dengan Slogan Kemenangan, Seniman Afghanistan: Mereka Bungkam Suara Rakyat
Dia mengatakan kekerasan itu sangat brutal sehingga Naqdi dan Daryabi kehilangan kesadaran karena rasa sakit.